TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR- Presiden Joko Widodo hari ini melantik sembilan gubernur baru hasil Pilkada serentak 2018.
Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Rabu (9/5/2018).

Acara pelantikan didahului dengan prosesi penyerahan petikan Keputusan Presiden pada pukul 09.45 WIB di Istana Merdeka.

Setelah itu, Presiden Jokowi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bersama 9 gubernur dan wakil gubernur terpilih berjalan ke Istana Negara. Mereka diiringi dengan pasukan drum band pada bagian belakang.
Setibanya di Istana Negara pukul 10.05 WIB, prosesi pelantikan pun dimulai. Pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden (Keppres).

Prosesi pelantikan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan oleh rohaniwan dan dipandu langsung oleh Presiden Jokowi.

Acara kemudian dilanjutkan kembali dengan penandatanganan berita acara pelantikan serta penyematan tanda pangkat dan jabatan.

Setelah itu, Presiden Jokowi dan para tamu undangan memberikan selamat kepada para gubernur dan wakil gubernur.

Berikut daftar sembilan gubernur terpilih dan dan wakilnya yang dilantik Presiden Jokowi: Gubernur Sulawesi Selatan terpilih Nurdin Abdullah dan wakilnya Sudirman Sulaiman, Gubernur Sumatera Utara terpilih Edy Rahmayadi dan wakilnya Musa Rajekshah, Gubernur Sulawesi Tenggara terpilih Ali Mazi dan wakilnya Lukman , Gubernur Kalimantan Barat terpilih Sutarmidji dan wakilnya Ria Norsan, Gubernur Nusa Tenggara Timur terpilih Viktor Bungtilu Laiskodat dan wakilnya Josef Nae Soi, Gubernur Papua terpilih Lukas Enembe dan wakilnya Klemen Tinal dan Gubernur Jawa Barat terpilih Ridwan Kamil dan wakilnya Uu Ruzhanul Ulum.Abunawas, Gubernur Jawa Tengah terpilih Ganjar Pranowo dan wakilnya Taj Yasin Maimoen, Gubernur Bali terpilih I Wayan Koster dan wakilnya Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati

Para Gubernur ramai-ramai dukung Jokowi
Usai dilantik, para kepala daerah tersebut tidak ragu mengungkapkan dukungannya kepada Joko Widodo yang akan bertarung pada Pemilihan Presiden 2019 yang berpasangan dengan Maruf Main.

Mulai dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Papua Lukas Enembe, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan yang paling getol adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Usai dilantik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung dengan tegas menyatakan dukunganya kepada pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

“Saya dukung Pak Jokowi, sudah clear, enggak usah ditanyakan lagi,” ujar Ridwan, Rabu (5/9/2018), ketika dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, usai dilantik Presiden Jokowi.

Mengenai apakah akan masuk dalam tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf, Ridwan belum bisa menjawabnya. Ia akan memastikan apakah hal itu diperbolehkan peraturan dan perundangan.

Jika peraturan perundangan memperbolehkannya, ia akan masuk tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf.

“Saya kira dulu Pak Aher (Ahmad Heryawan) itu ketua tim suksesnya Pak Prabowo. Kalau tidak melanggar aturan, dan tentunya itu bagian hak politik, saya kira enggak masalah,” lanjut dia.

Lukas Enembe Tidak Takut Sanksi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Papua Lukas Enembe mendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.

Lukas menegaskan bahwa keputusannya ini tidak ada urusannya dengan Partai Demokrat yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Tidak ada urusan. Tidak ada urusan dengan partai,” kata Lukas usai dilantik sebagai Gubernur Papua periode kedua oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Menurut Lukas, politik adalah pilihan masing-masing dan tak harus selalu mengekor ke partai. Ia pribadi mendukung Jokowi karena menilai sosok politisi PDI-P tersebut mengerti masalah Papua.

Hal tersebut, menurut dia, sudah dibuktikan selama empat tahun terakhir pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berjalan.
“Semua presiden tidak mampu menyelesaikan provinsi Papua. Itu kami catat. Yang terbaik Pak Jokowi, semua persoalan di Papua dia memahami,” ujar Lukas.

Lukas meyakini, seluruh kader Partai Demokrat di Papua akan ikut pada keputusannya mendukung Jokowi-Ma’ruf.
Ia menegaskan tidak akan keluar dari Partai Demokrat. Namun, ia siap jika diberi sanksi oleh partai.

“Saya tidak tau mereka akan berhentikan saya, tidak tau,” ujarnya.

Tiga Juta Suara untuk Jokowi Gubernur Papua Lukas Enembe akan mendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Lukas meyakini, keputusannya untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf akan diikuti seluruh masyarakat Papua.

“Harga mati, bungkus, 3 juta suara kita kasih semua ke Jokowi,” kata Lukas seusai dilantik Presiden Jokowi sebagai gubernur Papua, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Gubernur Papua dua periode ini mengatakan mendukung Jokowi karena Jokowi mengerti masalah Papua.

Hal tersebut, menurut dia, sudah dibuktikan selama empat tahun terakhir pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berjalan.
“Semua presiden tidak mampu menyelesaikan provinsi Papua. Itu kami catat. Yang terbaik Pak Jokowi, semua persoalan di Papua dia memahami,” ujar Lukas.

Lukas menambahkan, tidak ada strategi khusus untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf di Papua. Ia meyakini, dengan pernyataannya yang akan mendukung Jokowi-Ma’ruf, maka seluruh rakyat Papua akan ikut mendukung pasangan petahana itu.

“Caranya saya bicara ini sudah, selesai, bungkus, semua ikut,” kata dia.

Lukas yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Papua ini mengaku siap diberi sanksi oleh partainya karena berbeda sikap di Pilpres 2019.

Pasalnya, Partai Demokrat mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. “Sanksi silakan saja,” ujarnya.

Edy Rahmayadi Belum Berikan Pilihan. Berbeda dengan beberapa gubernur lainnya yang dengan tegas mendukung Jokowi, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wakilnya Musa Rajekshah belum memutuskan kemana dukunganya akan berlabuh.

Edy mengaku akan memilih pasangan yang berkomitmen membawa kemajuan bagi Sumatera Utara.

“Siapa yang mau bisa memakmurkan Sumatera Utara, saya akan dukung ke sana,” kata Edy usai dilantik sebagai Gubernur Sumatera Utara oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Pada Pilkada 2018 lalu, pasangan Edy-Musa Rajeksah diusung Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional yang kini mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga.
Edy mengatakan, hal itu tidak lantas membuatnya otomatis mendukung Prabowo-Sandi.

Pasalnya, ada tiga parpol lain yang juga mengusungnya saat Pilkada, yakni Partai Golkar, Nasdem dan Hanura, yang mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf.

Edy mengaku akan segera membangun komunikasi dengan kedua kubu untuk memastikan komitmen mereka dalam memajukan Sumatera Utara.

“Nanti saya bicara dulu, harus pasti untuk kepentingan Sumatera Utara, bukan untuk kepentingan Edy,” kata Ketua Umum PSSI ini.

Lawan Keputusan PKS, Gubernur Maluku Utara Dukung 2 Periode. Dari sekian banyak Gubernur yang mendukung Jokowi, terdapat satu pasangan calon gubernur yang paling disorot karena dia merupakan kader partai pendukung Prabowo-Sandiaga, yaitu PKS.
Gubernur tersebut adalah Abdul Gani Kasuba (AGK), Gubernur Maluku Utara (Malut).

Ia bahkan terang-terangan menentang keputusan partainya untuk memenangkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Dia lebih memilih mendukung Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden dua periode.

“Pada pilpres saya dukung Jokowi. Bukan karena PDIP mendukung sebagai cagub Maluku Utara (Malut), tetapi faktor Jokowi masih dibutuhkan untuk melanjutkan dua periode,” kata AGK di Ternate, Selasa (4/9/2018).

Menurutnya pilihan untuk tetap mendukung Jokowi karena ada kecocokan visi dan misi. Jokowi, kata dia, merupakan sosok yang sangat dekat baik secara pribadi maupun dengan masyarakat pada umumnya.

“Apalagi selama memimpin Jokowi cukup berhasil dalam membangun republik ini,” ujarnya.

Orang nomor satu di Provinsi Malut ini mengatakan semasa kepemimpinan Jokowi-JK, sebagai presiden dan wakil presiden, sangat memperhatikan Malut, seperti infrastruktur baik pelabuhan, bandara udara maupun jalan.

“Coba dilihat dan dicek di lapangan, mulai dari Kepulauan Sula, Taliabu, Halteng dan Haltim jalan sudah mulai tersambung karena merupakan jalan nasional yang dibangun oleh Balai Jalan dan Jembatan, walaupun belum semua dilakukan, tapi buktinya sudah ada,” katanya. (Hendrik Hutagalung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here