Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H Yaqut Cholil Qoumas menginstruksikan anggota Ansor dan Banser di seluruh Indonesia agar mengamankan jalannya Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah masing-masing. Pengamanan ini dilakukan selain untuk menyemangati para pemilih menggunakan suaranya juga untuk menekan jumlah Golongan Putih (Golput).

“Saya instruksikan semua kader yang bertugas untuk turut mengamankan TPS-TPS. Nah, yang tidak bertugas ajaklah masyarakat untuk berangkat ke TPS (dengan) memakai baju putih-putih,” kata pria yang karib disapa Gus Yaqut kepada NU Online melalui sambungan telepon, Rabu (27/3).

Dikatakan Gus Yaqut, instruksi tersebut dilatarbelakangi kegelisahan yang terjadi di tengah masyarakat berupa intimidasi melalui penyebaran hoaks dan fitnah. Ansor dan Banser berada di tengah kehidupan masyarakat dan bersentuhan langsung dengan akar rumput sehingga mengetahui denyut nadi mereka.

“Kemudian kita menangkap kegelisahan di tengah masyarakat. Kegelisahan di tahun politik ini menonjol sekali karena mereka (Ansor dan Banser) merasa diintimidasi, merasa ditakut-takuti dengan berita hoaks, fitnah, dan seterusnya,” terang putra KH Cholil Bisri Rembang ini.

Lebih lanjut ia menyatakan, dengan menerjunkan anggota Ansor dan Banser di tiap TPS dapat mendorong partisipasi publik pada Pemilu 2019. Sebab dalam pandangannya, ancaman pemilu kali ini bukan kerusuhan, melainkan tingginya angka Golput.

“Kita pengen partisipasi publik atas pemilu ini tinggi agar kita mendapatkan pemimpin yang mencerminkan kehendak rakyat. Kalau yang berangkat ke TPS sedikit, bukan cerminan rakyat dong,” ucapnya.

Hingga kini, jumlah anggota Ansor dan Banser tercatat sekitar 4,7 juta. Dengan jumlah tersebut, nantinya setiap anggota menjaga di TPS. “Kita akan cek dulu pasukan di tiap-tiap TPS karena pasukan kita seluruhnya 4,7 juta. Jadi kalau mereka semua kita tugaskan pasti lebih. Bukan hanya satu-satu (di TPS),” ucapnya.

Adapun keterlibatan Banser dalam penjagaan di TPS, sambungnya, hanya bersifat membantu. Bukan mengambil alih wilayah aparat keamanan. “Kita ini posisinya supporting saja. Kita ini hanya membantu. Bukan kita mengambil alih peran polisi dan TNI,” jelasnya.

Sebelumnya, Tagar #BanserAmankanTPS menjadi trending topic di Twitter. Video yang menayangkan Gus Yaqut menyerukan Banser untuk mengawal TPS mereka menyebut sebagai gerakan Rabu Putih. Gus Yaqut meresmikan sendiri gerakan ini saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang diikuti Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor seluruh Indonesia di Bojonegoro, Jawa Timur, Ahad (24/3). (Sumber: NU Online)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here