SBSINews – Ledakan bom mengagetkan warga di permukiman padat penduduk di Sibolga, Sumatera Utara. Bom meledak saat tim Densus 88 Antiteror hendak menggeledah rumah perakit puluhan bom, Husain alias Abu Hamzah.
Polisi menyebut istri Abu Hamzah, Solimah, melemparkan bom lontong rakitan saat tahu suaminya ditangkap Densus 88 di luar rumah. Saat itu aparat memang hendak menggeledah rumah Abu Hamzah di Jl KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum.
Seusai pelemparan bom–yang menyebabkan personel polisi terluka–kepolisian memilih jalan negosiasi dengan meminta istri Abu Hamzah menyerahkan diri. Tapi, pada Rabu (13/3) dini hari, Solimah memilih meledakkan diri bersama anaknya dengan bom rakitan.
Berikut ini fakta-fakta terkait kelompok Abu Hamzah:
Istri Pilih Bom Bunuh Diri Bersama Anak Balitanya
Negosiasi yang dilakukan kepolisian agar istri Abu Hamzah menyerahkan diri tak berhasil. Istri Abu Hamzah, Solimah, memilih meledakkan diri bersama anaknya yang berusia 2 tahun.
“Info dari lapangan, istri meledakkan diri sekitar pukul 02.00 WIB,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
Bom bunuh diri itu terjadi setelah negosiasi yang diupayakan polisi selama lebih dari 12 jam. Polisi baru mengevakuasi jenazah kedua korban ke RS Sibolga saat matahari terbit. Jasad mereka ditemukan di kamar tidur.
“Sudah dibawa ke RS Sibolga,” kata Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto saat dihubungi detikcom.
Abu Hamzah Ditangkap Bersama Dua Terduga Teroris
Tim Densus 88 Antiteror menangkap dua terduga teroris di Sibolga, selain Husain alias Abu Hamzah. Dua terduga teroris itu masih satu jaringan dengan Abu Hamzah.
“Kejadian di Sibolga merupakan pengembangan penangkapan Densus 88 jaringan ISIS di Sumatera. Densus bergerak dan ditangkap satu terduga di Lampung dengan pengembangan di Sibolga. Tim bergerak di Sibolga, ada tiga orang ditangkap, selain Abu Hamzah, ada AHH dan AR alias D,” ujar Agus saat dimintai konfirmasi.
Diketahui, selain mengepung rumah Abu Hamzah di Jl KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Pancuran Bambu, Sibolga, polisi mendatangi satu rumah lainnya di Jl Kutilang.
Puluhan Bom dan Berkilo-kilo Bahan Peledak di Rumah Abu Hamzah
Seusai bom bunuh diri istri dan anak Abu Hamzah, kembali terjadi ledakan di rumahnya. Ledakan tersebut berasal dari bom lontong yang didisposal robot milik tim Gegana Satbrimob Polda Sumut karena mendapati informasi dari Abu Hamzah bahwa ada banyak bom di lokasi.
“Sekitar pukul 08.00-09.00 WIB, ada benda-benda yang diduga bom dilakukan penetrasi dan dijinakkan dengan cara diledakkan oleh tim Gegana Brimob,” ujar Dedi.
Tak hanya bom, polisi juga menyebut ada puluhan kilogram bahan peledak jenis potasium. Bom aktif yang dikuasai istri Abu Hamzah ada empat buah.
“Dari pengakuan pelaku AH itu ada sekitar puluhan bom yang sudah terkait. Yang aktif yang dibawa istrinya sekitar empat bom dan ada bahan-bahan juga (seperti) puluhan kilogram berupa potasium sebagai bahan baku,” tutur Dedi pada sore hari ini.
Terpapar Paham ISIS, Istri Abu Hamzah Lebih Militan Dibanding Suaminya
Perbuatan nekat istri Abu Hamzah dilatarbelakangi pengaruh paham kelompok radikal ISIS. Abu Hamzah menyampaikan kepada polisi bahwa istrinya lebih militan dibanding dirinya.
“Abu Hamzah menyampaikan kepada penyidik Densus, istrinya lebih keras pemahamannya dibanding dia sendiri. Lebih militan istrinya, makanya setelah dilakukan negosiasi dan imbauan selama hampir 10 jam, istrinya nekat melakukan suicide bomber-nya itu,” jelas Dedi.
Dedi menuturkan saat proses negosiasi dengan istri Abu Hamzah, pihaknya meminta bantuan Abu Hamzah sendiri untuk membujuk istrinya agar menyerah.
“Si AH itu sempat menyampaikan imbauan kepada istrinya. Tapi AH yakin menyampaikan kepada petugas kalau istrinya lebih kuat terpapar paham ISIS dibanding AH sendiri,” ucap Dedi.
Puluhan Rumah Terkena Dampak Bom Bunuh Diri Istri Abu Hamzah
Puluhan rumah mengalami kerusakan di bagian atap dan bangunan akibat dahsyatnya daya ledak bom yang dipakai istri Abu Hamzah untuk bunuh diri. Polisi meminta warga yang tinggal di radius 100 meter dari rumah Abu Hamzah mengungsi sementara waktu hingga lokasi benar-benar steril dari benda-benda yang berpotensi menimbulkan ledakan.
“Dampak dari ledakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh istri terduga teroris tersebut cukup luas. Puluhan rumah, kita melihat bahwa mengalami kerusakan, baik genting, kemudian beberapa rumah yang dekat dengan TKP mengalami kerusakan bangunan,” terang Dedi.
Dedi menambahkan, bom lontong yang dirakit Abu Hamzah dan kelompoknya tergolong low explosive. Namun, karena jumlahnya banyak, maka saat meledak berakibat fatal bagi sekelilingnya.
“Artinya bahwa jumlah bom, meskipun low explosive, tapi kalau jumlahnya cukup banyak, bisa berakibat kerusakan cukup fatal,” sambung Dedi.
(Sumber: detikNews)