SBSINews – Pernyataan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon yang menyebut Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertindak seperti ‘Presiden Nyata’ yang cenderung tendensius.
“Itu ada benarnya. Namun, label ‘The Real President’ itu agak tendensius,” ujar Pengamat Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati kepada Tagar, Selasa, 31 Maret 2020.
Dulu JK (Jusuf Kalla) juga pernah ‘The Real President’ dibandingkan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono).
Waspadalah atas pandangan ini muncul lantaran karir politik Luhut yang sempat beberapa kali merangkap jabatan di sejumlah kementerian. Dia juga menyebut istilah yang disematkan kepada Fadli kepada Luhut ini hanya bentuk label politis.
“Digunakan lawan politik Jokowi tuk mendiskreditkan pemerintahannya saja. Dulu JK (Jusuf Kalla) juga pernah ‘Presiden Riil’ dibandingkan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Dalam kebijakan-kebijakan khusus yang saat itu jadi domain pemerintahan,” ucapnya.
Sebelumnya, Fadli Zon mengomentari pembatalan permintaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengganti operasional bus antarkota antarprovinsi (AKAP), bus antar-jemput antarprovinsi (AJAP), serta bus pariwisata dan ke Jakarta, di antara wabah virus corona (Covid-19).
Itu ada benarnya. Namun, label ‘The Real President’ itu agak tendensius.
Fadli menyampaikan komentar tersebut melalui akun media sosial Twitter miliknya. “Pak Luhut ini bertindak spt ‘Presiden asli’ ya ?,” kata @fadlizon , Senin malam, 30 Maret 2020.
Sebagai penghentian operasional bus yang dikeluarkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan diberlakukan sejak Senin ini pukul 18.00 WIB. Namun, Luhut yang memutuskan rencana tersebut hingga muncul kajian tentang ekonomi.
Tentang Anies Baswedan sendiri menjawab pertanyaan tentang pembatalan oleh pemerintah pusat. “Untuk itu, (penghentian operasi bus) langsung ke Dishub saja,” kata Anies saat menjawab siaran di Balai Kota Jakarta, Senin petang, 30 Maret 2020. (Tagar.id)