Dalam dunia sufi, istilah Syatahat (mabuk dalam zikir) mungkin sudah tak asing lagi. Syatahat ialah proses mentransmisikan isyarat-isyarat ilahi dari ranah bathin ke dalam ranah lahir melalui mekanisme artikulasi kata dan ungkapan yang penuh dengan keambiguan.

At-Tusi dalam kitabnya al-Luma dengan sangat menarik mendefinisikan syatahat sebagai ungkapan-ungkapan lisan yang lahir dari perasaan yang membuncah dari sumbernya dan disertai dengan klaim-klaim (dawa). Dan masih di dalam kitab al-Luma, at-Tusi juga mendefinisikan syathahat sebagai ungkapan-ungkapan aneh yang mengartikulasikan kondisi kejiwaan dan perasaan sufi yang sedang memuncak dengan kuatnya.

Ketika sang sufi mengerahkan jiwa dan pikirannya secara menyeluruh untuk mengingat Allah dan memutus segala ikatannya dengan dunia ini, datanglah dalam diri sang sufi semacam perasaan yang kuat dan emosi spiritual yang tinggi sehingga terbayangkan secara kuat olehnya akan kesatuan dirinya dengan Allah SWT.

Setelah munculnya perasaan yang kuat ini, sang sufi tersebut mengartikulasikan kondisi emosinya dalam bentuk ungkapan-ungkapan tak sadar dan di luar pengawasan nalarnya sehingga kata ganti terkadang bertukar tempat, yakni, misalnya daripada menggunakan damir mukhatab [kata ganti orang kedua] atau damir ghaib [kata ganti orang ketiga] dalam menggambarkan pengalaman spritualnya, sang sufi lebih memilih menggunakan damir mutakallim [kata ganti orang pertama; saya/aku].

Sang sufi berbicara seolah dirinya adalah Allah atau seolah Allah menempati dirinya dan bersatu dengannya. Saat kondisi demikian terjadi, sang sufi dalam keadaan mabuk sehingga ia kehilangan jati diri dan wujud eksistensialnya.

Abu Yazid al-Busthami merupakan contoh terbaik tentang pengalaman sufi yang mengigau akibat mabuk spiritual yang berlebihan ini. Dalam Syatahat as-Sufiyyah karya Abdurrahman Badawi, kita dapat melihat ragam contoh igauan-igauan Abu Yazid al-Busthami ini, misalnya: Maha Suci Aku! Maha Suci Aku, Tuhan Yang Maha Tinggi, Sesungguhnya aku adalah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Aku, maka sembahlah Aku, Maha Suci Aku, Maha Suci AKu, alangkah Maha Agungnya keadaanku dan ungkapan-ungkapan lainnya.

Yang menarik dari contoh syatahat ini ialah logika yang melandasi relasi antara sisi batin dan sisi lahir yang dimainkan oleh sufi ketika mengigau secara spritual. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa dalam tafsir sufi dan ta’wil bathini ungkapan-ungkapan Alquran dianggap sebagai sisi lahir yang mengandung makna bathinnya. Dan dari sini kemudian tugas penafsir dalam tafsir sufi hanyalah menjadikan ayat Alquran sebagai isyarat atau jembatan bagi makna batin yang sudah siap saji dalam dirinya.

Kondisi Syatahat (Ekstese)para biarawan dan biarawati pun tercatat secara baik dan hingga kini masih dapat kita mengaksesnya.Peristiwa Syatahat dalam dunia Kristen di sebut dengan Rapture.Disini saya akan menampilkan sosok Rahib yang di tahbis sebagai orang suci,Santo Yosef dari Cupertino

Santo Yosef Cupertino dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1603 di Italia. Ia berasal dari keluarga yang sangat miskin. Ayahnya, Felice Desa adalah seorang tukang kayu miskin yang meninggal sebelum ia lahir. Ketika ibunya sedang hamil tua; para rentenir datang menyita rumah mereka dan mengusir ibunya. Jadilah Yosef kemudian lahir dalam sebuah kandang kuda.

Mulai usia delapan tahun, Yosef mulai sering menerima penglihatan yang membuatnya mengalami ektase, terpana dan berlama-lama menatap ke luar angkasa. Ibunya dan masyarakat yang tidak mengerti apa yang dialaminya; menganggap Yosef sebagai anak aneh yang lamban dan menyusahkan saja. Mereka memperlakukannya dengan sangat buruk.

Seringnya mengalami ektase membuat Yosef tumbuh menjadi seorang remaja yang amat lamban serta pelupa. Ia sering terlihat berjalan dengan diam tanpa arah tujuan yang jelas. Tetapi karena perlakuan dan hinaan yang sering diterimanya; ia juga tumbuh menjadi seorang yang pemarah, jadi ia tidak begitu disenangi.

Meskipun Yosef seorang pekerja yang tekun, namun ia sering mengalami masalah dalam hal belajar. Tetapi Yosef percaya penuh akan pertolongan Tuhan yang sering dia lihat dalam penglihatan-penglihatan yang diterimanya. Akhirnya Yosef berhasil menyelesaikan studinya dan ditahbiskan juga menjadi seorang imam dari Ordo Fransiskan.

Hidup romo Yosef menjadi serangkaian mukjizat, visi dan ekstase dalam Roh Kudus. Ia bisa langsung masuk ke alam ekstese di setiap waktu atau tempat bila dipicu oleh suara lonceng gereja, suara Koor digereja, penyebutan nama Allah, Bunda Maria atau nama orang suci, perenungan setiap peristiwa jalan salib, Passion suci, gambar-gambar para suci, pikiran tentang kemuliaan di surga dll. Tapi dia akan kembali ke alam ini saat mendengar suara atasannya memanggil. Ia menjadi seorang yang amat kudus dan sepenuhnya larut dalam kebersamannya dengan Tuhan. Segala sesuatu yang ia lihat didunia ini selalu membuatnya berpikir tentang Tuhan; dan bila ia mulai khusuk meresapi keberadaan Tuhan maka seketika itu juga ia bisa masuk ke alam ektase rohani dan dipenuhi dengan Roh Kudus.

Sebuah peristiwa aneh terjadi Ketika dia memimpin misa dalam kapel pribadi dan kemudian mengundurkan diri ke sudut gereja untuk berdoa,tiba tiba dan tanpa peringatan,dia terangkat ke udara dan mengeluarkan suara teriakan yang tajam,melayang ke arah altar,badanya tegak dan lengannya terentang kesamping.Melihat dia turun dialtar ditengah tengah lilin menyala,beberapa biarawati mulai berteriak,”Dia akan terbakar ! dia akan terbakar !”tetapi teman Romo Yosef,Pastor Lodovico,yang tampaknya telah terbiasa dengan pemandangan seperti itu,menenangkan para biarawati.Beberapa saat kemudian Yosef berteriak lagi dan terbang Kembali ke altar,kali ini dlam posisi berlutut,lalu memdarat Kembali kelantai gereja dan berputar mirip gasing sambil mengucapkan,”Oh bunda Maria perawan yang paling terberkati .”

Kadang kadang Santo Yosef terbang di tempat terbuka.Suatu hari,dia sedang berjalan di halaman dapur dengan seorang pastor,yang menyatakan betapa indahnya langit yang diciptakan Tuhan.Sebagai responnya Yosef berteriak dengan nada tinggi dan segera terbang kepuncak pohon olive,dia tetap berada disana selama sekitar setengah jam,berlutut disebuah cabang yang ramping.pada peristiwa ini rapture meninggalkannya sebelum dia Kembali ketanah,dan pastor tadi harus membawa tangga untuk membantunya turun.

Tercatat nama nama yang mengalami Syatahat seperti Santa Katerina dari Genoa (Stigmata),Santa Theresa dari Avila(Rapture),Francisco Suares (Rapture),Maria dari Agreda (Meraga Sukma/Telephortasi)Maria Villani (Stigmata)Maria Degli Angelie (Bau semerbak dari tubuhnya)Rosa Maria Serio (Bola Api) dll.

Merry Chirstmas and Happy New Year.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here