Vaksin Corona Pfizer terbukti efektif melawan Corona di rentang usia anak 12-15 tahun. Tercatat 18 kasus positif COVID-19 pada kelompok plasebo, dan tak ada satupun kasus COVID-19 di penerima vaksin Pfizer.
Sementara, efek samping pada uji klinis vaksin Pfizer yang melibatkan 2.260 anak usia 12-15 tahun belum diumumkan. Vaksin juga disebut ditoleransi dengan baik dengan efek samping dalam batas aman di usia 16-25 tahun.
Menanggapi hal ini, akankah vaksin Pfizer dipakai untuk vaksinasi anak di Indonesia?
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi belum bisa memastikan hal tersebut. Hingga kini, pemerintah disebutnya masih menunggu arahan atau rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE).
“Kita menunggu rekomendasi WHO/Sage tentang vaksinasi pada anak dan vaksin apa saja yang bisa digunakan ya,” kata dr Nadia dalam pesan singkat kepada detikcom Jumat (2/4/2021).
“Selanjutnya nanti ITAGI akan merekomendasikan kepada pemerintah,” bebernya.
Seperti diketahui, pelaksanaan sekolah tatap muka akan kembali dimulai Juli mendatang. Kekhawatiran anak belum divaksinasi mencuat meski pemerintah memastikan guru sudah selesai divaksinasi akhir Juni, sebelum sekolah tatap muka dimulai.
Meski begitu, dr Nadia menegaskan agar orang tua yang mendapat kesempatan disuntik, untuk segera menerima vaksin Corona. Hal ini demi mempercepat herd immunity yang juga bisa melindungi anak-anak saat belum divaksinasi Corona.
“Orang tua bersabar, cara untuk bagaimana melindungi anak-anak kita yang belum mendapat vaksin adalah kita harus mendapatkan vaksin,” kata dr Nadia.
“Maka kita jika bersama-sama mendapatkan kekebalan kelompok maka kita akan melindungi pada kelompok yang saat ini belum mendapat vaksin,” pungkasnya.
SUMBER : DETIK.COM