Bayangkan ada seorang dokter berumur 47 tahun dari kampung yg menemukan obat cacar manusia dengan cara mengambil bibit cacar dari seorang peternak sapi perah dan menyuntikkan ke anak umur 13 tahun.
Bayangkan apa reaksi yanhg muncul – ditangkap polisi krn dugaan malpraktik ?
Dipecat dari asosiasi dokter ? Dibilang dokter gila ?
Dokter tua itu adalah Edward Jenner, peletak dasar dan penemu vaksin sedunia pada tahun 1796. Di tahun itu ada wabah cacar manusia yg membunuh banyak orang krn gak ada obatnya. Jenner menemukan fakta bahwa para pemerah susu sapi yang mengambil susu dari sapi yang terkena cacar sapi sering kebal terhadap wabah cacar manusia, sehingga dia mengambil bekas serum dari luka seorang pemerah sapi dan memyuntikkan ke anak kecil.
Setelah itu beberapa hari kemudian anak kecil itu diberikan virus cacar dan ternyata anak kecil tersebut memang kebal terhadap virus wabah cacar.
Fenomena ini menjadi dasar teori bibit virus inaktif yang mampu membangkitkan antibody dari dalam tubuh dengan bantuan sel memory.
Sekarang kembali ke tahun 2019 – dimana banyak peternak dan dokter hewan lapangan se Indonesia yg kebal dan belum mati kena virus H5N1 flu burung padahal hidup di lokasi wabah, sementara yg DIDUGA / SUSPEK flu burung semuanya jarang bersentuhan dengan ayam.
Berapa banyak manusia meninggal kena flu burung ? Berapa banyak manusia yg MASIH HIDUP kena virus H5N1 LANGSUNG ? Jika Edward Jenner masih hidup dia akan bilang satu kata saja – MIKIR BRO !
Penulis
Muh Indro Cahyono