Mungkin ini yang pertama dalam sejarah, seluruh anggota dewan walk out dari ruang sidang. Mereka meninggalkan “anak2 kecil” dari Partai Solidaritas Indonesia sendirian..
Saya jujur ketawa melihat fenomena ini. Ada apa kok kalian ngambekan, wahai anggota DPRD DKI yang budiman ? Apa adek2 PSI emang gak asik diajak “maen” ya ?
Sejak ributnya masalah kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI yang fantastis itu, semua anggota DPRD DKI kayaknya mulai memusuhi PSI. Mereka menganggap PSI gak bisa diajak kongkalikong dengan kenaikan yang legal itu. Bahkan ada kabar, kalau dalam grup WA mereka, semua anggota DPRD DKI left group, tinggal PSI sendirian.
PSI pasti bengong ditinggal begitu. Kenapa ? Apa salahnya kalo bilang, “Hei, bapak2 ibu2 anggota dewan yang terhormat. Sekarang kan lagi pandemi. Kenapa gak kita potong saja gaji kita utk rakyat yang terdampak, dan bukannya naikkan gaji untuk hura2 ?”
Ya, PSI juga salah sih. Harusnya paham dong bahwa budaya anggota dewan itu Datang, Duduk, Diam dan Duit. Ngapain kalian adek2 PSI pake buka2an segala ? Ya pasti dimusuhin, karena kalian harus merampas fasilitas yang mereka idamkan.
Tapi gini, dek.. Ini saran dari abang. Tolong dengarkan..
Tidak selamanya yang mayoritas itu yang benar. Karena jalan kebenaran sesungguhnya sunyi dan menyakitkan. Engkau akan dikucilkan karena tidak sama dengan mereka. Engkau akan dicurigai karena tidak bisa bermain seperti mereka.
Tapi percayalah, kebenaran tetap kebenaran. Suarakan jangan pernah lelah. Meski sekarang mereka mencacimu, tapi harus diingat, di sudut2 rumah di penjuru kota, ada generasi2 muda yang terinspirasi olehmu. Mereka adalah Jenderal Hoegeng kecil, Jokowi kecil bahkan Ahok kecil. Mereka belajar dari kalian untuk menjadi berani ditengah lautan kesalahan..
Jangan kecil hati. Berbesar hatilah. Dan banggalah karena kalian beda. Kalian tidak sama dengan mereka.
Pasti rasanya tidak enak ketika semua memusuhi. Tapi lebih baik pahit sekarang daripada kalian nanti harus pake baju oranye kelak di depan.
Tetap seperti itu, abang akan tetap memantau sampai selesai akhir tugas kalian. Kopi hari ini nikmat sekali, ketika melihat kalian ditinggal mereka2 yang gagal mengajak kalian menjadi “partner in crime”.
Mereka semua sedang mempermalukan diri mereka sendiri dan tanpa sadar membuat kalian menjadi besar.
Seruput dulu, adek2ku sayang.. ☕☕
Dari abangmu,
Denny Siregar