Kutim – Dewan Pengurus Cabang, Federasi Pertanian, Perkayuan dan Konstruksi (DPC FPPK) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur sukses menggelar Basic Training (Batra). Sabtu (14/7/2018) malam.
Ketua DPC FPPK SBSI Kutai Timur, Bernadus Andreas Pong, SH yang dihubungi SBSINews.com mengungkapkan bahwa Batra dilaksanakan dalam rangkain kegiatan Konfercab yang akan dilaksanakan Minggu (15/7/2018).
“Kita punya agenda dua hari, hari pertama dilakukan pendidikan dan latihan terkait perburuh untuk anggota dan pengurus,” katanya.
Baca Juga: http://sbsinews.com/miris-dan-memprihatinkan-begini-penderitaan-bhl-kabupaten-berau/
Dikatakan pria yang akrab disapa Andreas itu bahwa sebelumnya DPC FPPK SBSI mengundang lima perwakilan dari setiap Pengurus Komisariat (PK) SBSI di Kutai Timur.
“Kegiatan Batra diikuti lebih kurang 50 orang yaitu dari DPC dan PK SBSI,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, rangkaian kegiatan yang digelar sederhana itu dipusatkan di Sekretariat Bersama KM 110 Desa Tepian Baru tersebut menghadirkan Pengurus Pusat (PP) FPPK SBSI.
“Materi pendidikan dan latihan terkait SBSI tersebut diberikan langsung oleh Ketua PP FPPK SBSI, Netty Saragih , SH dan Sekretaris Jenderal PP FPPK Hendrik Hutagalung, SH,” ungkapnya.
Baca Juga: http://sbsinews.com/memajukan-mediator-hubungan-industrial-di-sulawesi-selatan/
Terakhir Andreas mengungkapkan bahwa peserta yang diundang adalah PK SBSI di PT. Bima Palma Nugraha, PT. Nusa Indah Kalimantan Plantation, PT. Anugrah Energitama, PT. Multi Kusuma Cemerlang, PT. Kutai Balian Nauli, PT. Dinamika Prima Artha, PT. Nusaraya Agro Sawit, PT. Dharma Intisawit Nugraha, PT. Dewata Sawit Nusantara dan PT. Tapian Nadenggan.
Sementara itu, Sekjend PP FPPK SBSI, Hendrik Hutagalung, SH mengungkapkan bahwa materi yang diberikan dalam Batra yang dipadatkan menjadi satu kali pertemuan itu membahas seputar perburuhan dan SBSI.
“Kami memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta terkait Sejarah SBSI, AD/ART, kepengurusan, pentingnya berserikat, advokasi hingga teknik penyelesaian kasus hubungan Industrial,” katanya.
Dengan pengetahuan tersebut peserta diharapkan akan lebih mmahami SBSI dan kedepan akan menguatkan SBSI dari segala lini sehingga terwujudnya cita-cita SBSI yaitu Negara WelfareState.(syaiful)