SBSINews – Sebuah video berdurasi 1 menit 55 detik tengah dibicarakan netizen di media sosial Twitter. Dalam video yang diunggah akun @GisellaCik, nampak seorang laki-laki tengah berbicara kepada ulama asal Rembang, KH Maimoen Zubair.
Laki-laki yang belakangan diketahui bernama Ishaq, dalam video nampak berbicara dengan nada tinggi kepada Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar tersebut. Dengan berbahasa Jawa, Ishaq mengancam pihaknya siap bergerak untuk membuktikan kecurangan Pemilu 2019.
“Jelas pengalaman 14 (Pemilu 2014) itu dicurigai kecurangan, cuma Prabowo legowo (ikhlas),” ucap Ishaq, yang masih memiliki hubungan famili dengan Mbah Moen.
“Ini sudah siap semua Mbah, tidak akan mungkin mundur. Ini yang korban kan rakyat. Ini kalau sampai geger kan rakyat yang kasihan Mbah,” ucapnya lagi.
Dalam video, nampak Mbah Moen sempat bertanya mengapa Ishaq begitu emosi dan mendesaknya untuk mengikuti kemauan rombongan Ishaq.
“Lha itu curang Mbah, saya bisa membuktikan. Ini sudah siap sumpah mubahalah, siap sumpah mubahalah ini keponakan jenengan,” kata Ishaq.
Sumpah mubahalah merupakan sumpah di bawah atau memegang Al-Quran, sembari memohon kutukan kepada Allah untuk dijatuhkan kepada orang yang salah atau dusta. Sumpah tersebut untuk mencari bukti kebenaran salah satu pihak.
Di menit 1:30, Ishaq nampak mulai mereda dan meminta maaf kepada Mbah Moen jika sikapnya dirasa tidak sopan. Ishaq berdalih, apa yang dilakukannya ini semata-mata karena sudah muak dengan kecurangan dalam Pemilu 2019.
Tentang video tersebut, menurut orang terdekat Mbah Moen, Ahmad Asyrofi. Pria yang akrab disapa Arof itu membenarkan video tersebut.
“Iya. (Kejadiannya) Kemarin Selasa, (7/5) ba’da Magrib,” ujarnya, Kamis (9/5).
Menurut Arof, hal itu terjadi tatkala Ishaq bersama rombongan kiai dan habaib pendukung Paslon 02, menemui Mbah Moen di Ndalem Sarangan, Kompleks Ponpes Al-Anwar.
“(Mereka) Menerangkan terjadinya sejumlah kecurangan dalam pemilu kali ini. Kemudian membujuk mbah Moen agar mengeluarkan fatwa, tapi beliau menolak,” katanya.
Mbah Moen dalam menolak permintaan dari keponakan itu juga menjelaskan bahwa dirinya tetap mengikuti keputusan dari penyelenggara pemilu atau pihak terkait.
“Mbah Moen tetap mendukung 01 dan menyerahkan prosesnya kepada KPU, Bawaslu dan MK,” tegas Arof.
Mbah Moen dikenal memiliki keluarga besar yang berbeda arus politik. Ada yang mendukung paslon 01, ada yang paslon 02.
Sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mbah Moen mendukung Jokowi-Ma’ruf. Dia memberikan serban kepada Jokowi sesaat sebelum kampanye akbar di GBK pada 13 April lalu. (Sumber: kumparan.co.id)