Oleh : Andi Naja FP Paraga
SBSINews – Dalam pelaksanaan perlindungan sosial bagi kelompok usia produktif serta lansia beberapa tantangan telah teridentifikasi terutama mengenai rendahnya keterjangkauan perlindungan sosial melalui skema kontribusi maupun nonkontribusi.
Tantangan yg dihadapi dalam menjangkau peserta Jaminan Sosial Ketenagakerjaan tersebut pada sisi demand (Individu pekerja/masyarakat) dan sisi supply (regulator,penyelenggara,pengusaha dll) antara lain :
1. Perlunya perbaikan regulasi terkait jaminan sosial ketenagakerjaan.
2. Masih rendahnya tingkat kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya jaminan sosial serta belum memadainya sosialisasi dan edukasi kepada peserta/calon peserta.
3. Kurangnya insentif atau inovasi yang dapat mendorong peningkatan kepesertaan jaminan sosial.
4. Pemberi kerja belum maksimal mendaftarkan sebagai peserta jaminan sosial serta belum efektifnya penerapan sanksi kepada pemberi kerja yg belum mendaftarkan pekerjanya.
5. Keengganan menjadi peserta jaminan sosial ketenagakerjaan karena ketidakmampuan calon peserta untuk membayar iuran khususnya pekerja bukan penerima upah di sektor informal.
Hal di atas menjadi salah latarbelakang dalam rangka perluasan diseminasi pengetahuan serta memberikan pemahaman yang lebih baik terkait pentingnya perluasan perlindungan sosial terutama melalui jaminan sosial ketenagaketjaan bagi kelompok usia kerja serta kelompok lansia.
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan(TNP2K) bekerjasama dengan Insitute Hubungan Industrial Indonesia(IHII) menginisiasi penyelenggaran dialog interaktif yang mengundang 80 hingga 100 individu perwakilan Serikat Buruh/Serikat Pekerja dengan harapan seluruh peserta dapat berdiskusi dan meningkatkan pemahaman sepanjang acara yang selenggarakan sejak pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB pada Kamis (07/11) di Hotel Puri Denpasar Kuningan Jakarta Selatan.
Dukungan Pengurus SB/SP tentu sangat diharapkan termasuk bagaimana dialog interaktif tersebut dapat menghasilkan sejumlah rekomendasi yang dapat disodorkan kepada penyelenggara jaminan sosial dan pihak-pihak yang terkait dengan keberlangsungan Jaminan Sosial di Indonesia.
Pemikiran bernas pasti akan dihasilkan dari pertemuan ini mengingat pesertanya adalah pengurus SB/SP dimana setiap saat menemukan sejumlah permasalahan baik permasalahan itu terjadi pada anggota mereka maupun yang muncul dan menjadi permasalahan ditengah masyarakat.
Akhirnya kami ucapkan selamat mempersiapkan diri untuk berdiskusi dan sampai jumpa pada hari kamis yang akan datang di Hotel Puri Denpasar Jakarta.(ANFPP/SM)
Andi Naja FP Paraga, Mantan Sekjend (K)SBSI