Takwil mimpi yang mengantarkan Nabi Yusuf As. menjadi bendaharawan negara adalah ketika menafsirkan mimpi sang raja. ”Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya), ‘Sesungguhnya, aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka, Terangkanlah kepadaku tentang tabir mimpiku itu jika kamu dapat menabirkan mimpi’.” (QS Yusuf: 43).
Para orang terkemuka Mesir itu tak bisa menafsirkannya. ”Mereka menjawab, ‘(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menabirkan mimpi itu’.” (QS Yusuf: 44).
Sementara itu, ketika hal itu disampaikan kepada Yusuf, Yusuf mengatakan, ”Supaya kamu bercocok tanam selama tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa, maka apa yang kamu tuai, hendaklah kamu biarkan dibulirnya, kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian, sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit (paceklik) yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun paceklik), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian, setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu, mereka memeras anggur.” (QS Yusuf: 47-49).
Takwil Yusuf tentang mimpi raja ini akhirnya menjadi kenyataan. Penduduk negeri Mesir diperintahkan untuk bercocok tanam demi menghadapi masa paceklik. Ketika musim itu tiba, negeri Mesir dan sekitarnya mengalami masa-masa sulit selama kurang lebih tujuh tahun.
______________
Cuplikan kisah takwil mimpi raja mesir oleh Nabi Yusuf As tidak mungkin lagi bisa kita dapatkan atau alami di masa ini, karena terputusnya kenabian. Tetapi Tuhan tidak menghilangkan orang-orang yang diberi hikmah untuk menjadi manfaat bagi ummat manusia dimuka bumi. Mereka hadir berdasarkan keilmuan yang mereka miliki. Salah satunya adalah Dr. Nicolas Kokkalis dari Stanford university.
Sejak tahun 2019 dengan ditandai munculnya Covid-19 di Wuhan Cina sampai dengan melandai pada tahun 2022. Sudah banyak ahli dari berbagai disiplin ilmu memprediksi bahwa dunia akan menghadapi resesi yang luar biasa pada tahun 2023. Resesi ini bisa berlangsung lama 3-7 tahun, dan efeknya akan banyak pembangunan diberbagai negara terhenti, nilai uang akan jatuh dan inflasi bisa mencapai 3 digit. Daya beli akan sangat jauh menukik, pengangguran diperkirakan membengkak dan menjadi beban negara berkembang.
Presiden Jokowi sudah sering menyampaikan kita harus hati-hati dan bersiap menghadapi depresi ekonomi global pada tahun 2023 dimana gelapnya ekonomi dunia. Di sisi lain, perusahaan keuangan Amerika Serikat, Bloomberg, merilis 15 negara yang berpotensi mengalami resesi pada Juli 2022. Negara-negara tersebut a.l.
Sri Lanka, Selandia Baru, China, Korea Selatan, Malaysia, Australia, Filipina, Indonesia dan India.
G20 akan melaksanakan pertemuan tingkat tinggi (KTT) pada 15 November 2022 di Bali. Proposal CBDC akan disampaikan sebagai salah satu kita jitu menghadapi depresi ekonomi global tahun 2023 mendatang. Artinya uang digital akan siap diluncurkan menggantikan posisi uang fiat sebagai sumber inflasi.
Sebagai Pioneers kita seharusnya bersyukur kepada Tuhan karena kita sudah berada pada barisan yang merintis era baru sistem moneter digital. Tahun depan akan sangat menurun daya beli masyarakat dunia. Perusahaan properti adalah salah satu yang paling berdampak tentunya. Maka para Pioneers bisa tampil untuk mengatasi hal ini, daya beli di-era depresi ekonomi global hanya milik orang yang telah menyiapkan diri sebagaimana takwil mimpi raja mesir oleh Nabi Yusuf As.
Untuk itu para Pioneers harap bersabar, tidak tergoda tukang serok. Tunggu Open Mainnet tiba dan jadilah orang yang berguna bagi kemanusiaan disaat depresi ekonomi melanda seluruh dunia.
Jakarta 19 Oktober 2022
Novy Viky Akihary