Puluhan ribu orang di Italia berdemonstrasi menentang Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mendukung perdamaian di Ukraina.
Puluhan ribu orang di Roma, ibu kota Italia hari Sabtu (5/11/2022) mengutuk kebijakan penghasutan perang NATO sambil memegang spanduk tertulis menentang perang di Ukraina dan kelanjutan pengiriman senjata barat ke Ukraina.
Para demonstran meneriakkan “Berhenti mengirim senjata ke Ukraina”,”Italia harus meninggalkan NATO” dan “Pembicaraan damai mendesak untuk mengakhiri perang di Ukraina” pada demonstrasi anti-NATO yang berlangsung kemarin.
Giuseppe Conte, mantan Perdana Menteri Italia yang hadir dalam demonstrasi tersebut memperingatkan tentang keputusan pemerintah baru negaranya untuk mengirim kargo militer ke Ukraina, dengan mengatakan bahwa pemerintah tidak boleh dibiarkan mengirim senjata ke Ukraina tanpa melakukan konsultasi dengan parlemen
Sebelumnya, Giuseppe Conte dalam sebuah wawancara eksklusif dengan reporter Iranpress di Roma menekankan penghentian pengiriman lebih banyak senjata ke Ukraina.
Perang di Ukraina dengan segala konsekuensi politik, militer, ekonomi, sosial, bahkan budaya yang luas telah memasuki bulan kesembilan, dan pengiriman senjata oleh negara-negara Barat ke Ukraina terus berlanjut.
Langkah negara-negara Eropa dan Barat, terutama Amerika Serikat mengintensifkan tekanan sanksi terhadap Federasi Rusia dan memasok segala jenis senjata ringan dan berat ke Kyiv, bukan hanya tidak mengambil langkah untuk mengakhiri perang di Ukraina, tetapi juga memicu konflik semakin berkobar di Ukraina.
Sementara itu, Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa pengiriman senjata barat ke Ukraina hanya memperpanjang konflik di negara ini dan memiliki konsekuensi yang tidak dapat diprediksi.
(Irib Indonesia)