IZINKAN saya menyampaikan kritik terbuka untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kritik ini disampaikan atas kekecewaan kawan-kawan buruh di Kalimantan Utara ketika salah seorang aktivis Buruh (Agus Fidal Castrol ) dikabarkan tudak lolos seleksi Calon Legislatif PDIP untuk Dapil Kaltara.
Sangat disayangkan PDIP justru lebih memilih seseorang yang tidak tahu menahu tentang kondisi Kaltara sebagai Caleg DPR RI.
Ketika seorang yang faham kondisi Kaltara terutama kompleksitas dalam perburuhan justru dianggap sebelah mata, kami hanya ingin bertanya, masih pantaskah PDIP mengklaim sebagai Partainya Wong Cilik?
Bukankah nafas perjuangan PDIP adalah TRISAKTI yang mana dalam konsep tersebut sangat digadang-gadang terwujudnya kemandirian ekonomi terutama ekonomi rakya kecil?
Ketika ada salah satu putra Kalimantan Utara yang berniat memperjuangkan kesejahteraan kaum buruh melalui Parlemen tapi justru niat tersebut dipangkas oleh PDIP karena lebih mendengar pendapat seseorang dan bukan berdasarkan riset apalagi cek di lapangan.
Apa masih pantas PDIP menyatakan diri sebagai Partai penerus cita-cita Bung Karno?
Jangan sampai PDIP justru menciptakan kapitalisasi baru di Kalimantan Utara dengan meloloskan seseorang yang bahkan tak pernah sekalipun berjuang untuk rakyat kecil di wilayah Garda Depan NKRI ini.
Jangan sampai pula kabar yang beredar bahwa lolosnya salah seorang pengusaha yang berasal dari Sumatera Utara sebgai Caleg PDIP untuk Kalimantan Utara sehingga menggeser bakal Calon Legislatif yang punya kapabilitas dan sudah teruji di lapangan seperti Bung Agustinus.
Karena imbal balik saat Pilkada (Pilgub Kaltara) terbukti (sy sendiri berharap kabar itu salah.red). Karena jika memang kabar tersebut benar adanya, maka PDIP tak lebih baik dari partai yang tega memanfaatkan momen politik untuk misi pribadi diatas keresahan rakyat kecil terutama kaum buruh.
Saran dari saya sebagai putra daerah, PDIP segeralah kembali kepada cita-cita Bung Karno dengan melakukan survey independen di Kalimantan Utara guna mengetahui keinginan masyarakat bawah tentang Calon Legislatif yang mereka inginkan. Semoga PDIP benar-benar menjadi partainya wong cilik, Merdeka !!
Penulis: Eddy Santry
(Penasehat SBSI Kalimantan Utara, Ketua KPK Partai Rakyat Demokratik Nunukan)