KUWAIT CITY, SBSINews.id – Konferensi International untuk rekonstruksi Irak telah dilakukan beberapa waktu lalu di Kuwait. Kegiatan itu bertujuan untuk mengumpulkan bantuan membangun kembali Irak yang hancur akibat serangan teroris.
Diperkirakan, Irak membutuhkan dana sekitar 88,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.200 triliun. Konferensi tersebut dipimpin oleh lima negara yaitu Kuwait, Iraq, Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Bank Dunia.
“Kami telah menyelesaikan satu pertempuran, tetapi sekarang kami menghadapi perang untuk rekonstruksi,” kata Mustafa al-Hiti, kepala pendanaan rekontruksi Irak untuk daerah yang terkena dampak operasi teroris.
Wilayah yang paling parah terkena adalah Mosul. Meski pasukan koalisi pimpinan AS dapat memukul mundur ISIS, serangan udara dan bom mobil menghancurkan rumah dan bangunan pemerintah.
Dari kebutuhan dana tersebut, pejabat Irak memperkirakan sekitar 17 miliar dollar AS atau Rp 231,9 triliun bakal dialokasikan untuk pembangunan rumah warga.
“PBB mengestimasi 40.000 rumah perlu dibangun kembali di Mosul. Sebagian besar kerusakan terjadi di Mosul barat. Wilayah itu melewati salah satu pertempuran terburuk dan paling sengit dalam sejarah,” kata Nofal al-Akoub, Gubernur Provinsi Nineveh, Irak.
Arab Saudi Mengalokasikan Dana $ 1,5 Miliar Dolar untuk Rekonstruksi Irak, Turki jadi investor terbesar untuk rekonstruksi tersebut. Cavusoglu mengatakan Ankara akan memberi fasilitas kredit sebesar USD 5 miliar kepada Irak.
“Sejak tahun 2014 hingga kini kami telah memberikan bantuan untuk kemanusiaan dan pembangunan di Irak sebesar USD 500 juta. Kini kami akan memberikan kredit sebesar lima miliar ke sana,” ujar Cavusoglu.
Cavusoglu juga menyampaikan bahwa Turki akan menghibahkan USD 50 juta untuk program kemanusiaan dan pembangunan di Irak.
Sementara itu, Kuwait sebagai tuan rumah penyelengggara konferensi tersebut mengatakan akan memberikan kredit dan investasi ke Irak sebesar USD 2 miliar.
Selain itu, Qatar akan mengalokasikan dana USD 1 miliar, Arab Saudi USD 1,5 miliar dan Uni Arab Emirat USD 500 juta untuk proyek rekonstruksi di Irak.
Di sisi lain, Uni Eropa juga akan memberikan dana EUR 400 juta serta Jerman akan menginvestasikan EUR 500 juta untuk stabilitas di Irak dan bantuan kemanusiaan.
Pejabat Irak mengatakan bahwa dana yang dibutuhkan untuk rekonstruksi di Irak mencapai USD 88,2 milyar. Namun diakhir pertemuan konferensi Wakil Perdana Menteri Kuwait Sheikh Sabah Khalid al-Hamad al-Sabah mengatakan bahwa jumlah dana yang terkumpul untuk berbagai proyek investasi di Irak sebesar USD 30 miliar.(syaiful)