PERNYATAAN SIKAP
ALIANSI BURUH DAN RAKYAT BERSATU
(SPIM, SBSI, FSPMI)
Berita tentang corona sudah menjadi santapan kita sehari-hari. Hampir di semua media massa baik Online, Elektronik dan Cetak.
Jumlah kasus positif di Indonesia terus meningkat yaitu sekitar 400-an kasus setiap harinya. Dari data yang sudah di publikasikan oleh pemerintah, tercatat ada 9.511 dinyatakan Positif, Dirawa: 7.484, Meninggal: 773, dan Sembuh 1.254.
Untuk wilayah Sulawesi Tengah tercatat sudah ada 42 kasus positif, PDP 46, ODP 193, Sembuh 8 dan Meninggal 3. Morowali terkonfirmasi Positif 3, PDP 9, ODP 19, Sembuh 0, Meninggal 0 dan OTG: 3,146. Dengan 2 kasus Positif ada di Kecamatan Bahodopi.
Ini masih terbilang kecil karena tes corona yang dilakukan masih sangat rendah.
Dari resiko kematian akibat virus corona, Indonesia masih yang tertinggi di Asia bahkan di Dunia. Penerapan kebijakan yang terkesan tebang pilih, ketidaksigapan pemerintah dalam pencegahan serta tidak terbukaan pemerintah atas data-data penyabaran corona turut berkontribusi akan hal tersebut. Hal ini tentu menimbulkan rasa cemas, was-was, frustasi dan kepanikan di masyarakat.
Kebijakan untuk dirumah saja, melakukan Social Distancing maupun Physical Distancing tidak berlaku bagi para buruh karena buruh masih tetap dibiarkan terus bekerja dimana interaksi sosisal antar pekerja masih terus terjadi sehingga resiko terpapar itu sangat tinggi.
Konsentrasi dan interaksi manusia yang begitu besar di Kecamatan Bahodopi seperti bom waktu yang hanya menunggu waktu untuk meledak dan semakin diperburuk dengan kebijakan pihak Klinik IMIP yang tidak lagi melayani pengobatan diluar kasus emergency dan gejala covid-19. Kondisi buruh dan masyarakat sekitar mudah terganggu kesehatannya akibat lingkungan yang kurang sehat akan menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan semakin rentan terpapar Virus Corona.
Selain masalah Corona, kita juga sedang diperhadapkan pada krisis ekonomi, krisis pangan dan krisis kepercayaan terhadap pemerintah. PHK masal dan kelaparan tengah menghantui rakyat Indonesia.
Melihat kondisi-kondisi tersebut maka Aliansi Buruh dan Rakyat Bersatu Menuntut:
- Menghentikan sementara aktivitas pabrik untuk pencegahan penyebarluasan Covid – 19;
- Meminta pemerintah dan pihak perusahaan untuk segera melakukan Rapid Test massal di Kec. Bahodopi selama masa penghentian aktifitas pabrik;
- Melakukan penyomprotan disinfectan di areal pabrik dan kecamatan bahodopi;
- Jaminan Terhadap hak Buruh: Upah, THR, dan Kesehatan Lewat pemberian Suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh;
- Transparansi data hasil cek up buruh yang di karantina karena sehabis cuti;
- Tidak boleh ada PHK selama masa Pandemi Corona;
- Mendesak IMIP agar segera membangun fasilitas medis khusus untuk penanganan Corona;
- Mendesak pemerintah untuk memberikan jaminan keselamatan dan ketersediaan pangan selama masa pandemi;
- Memberlakukan PSBB di Kab. Morowali;
Rapatkan Barisan dan Satukan Perjuangan
Sumber data: KabarSelebes.Id dan Gugus Tugas Covid 19 Morowali