SANGATTA SBSINEWS – Merasa hak-haknya diabaikan buruh PT. Bima Palma Nugraha melakukan aksi demo ke DPRD Sangatta pada tanggal 26/09/ 2018.

Aksi tersebut diikuti 800 orang anggota SBSI dari 8 rayon dengan menggunakan armada 11 truck, 4 pick up dan 30 unit motor.

Bersama Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) aksi tersebut berjalan lancar mulai dari simpang tiga jalan pendidikan yang sempat memacetkan lalu lintas hampir satu jam, dengan pengawalan polisi dan TNI AD yang diperkirakan 200 orang.

Perwakilan peserta aksi hearing dengan DPRD Sangatta

Aksi berlanjut hingga ke DPRD Sangatta dengan orator dari GMNI 3 Orang dan SBSI 3 Orang, tiba di DPRD setelah berorasi kurang lebih 1 jam para buruh dan mahasiswa diterima oleh anggota DPRD Sangatta di ruang rapat kantor DPRD Sangatta.

Sebayak 30 Orang Perwakilan, hadir dalam hearing tersebut ketua dan wakil ketua beserta dengan tuju Anggota DPRD, dari pihak Polres yang hadir Waka Polres beserta jajarannya sebanyak empat orang.

Hadir juga BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan. Hadir juga DPP SBSI Hendrik Hutagalung, SH. Sekwil III Kalimantan dan Sulawesi namun sayangya pada saat itu dari Disnaker tidak ada yang hadir.

Acara hearing yg langsung dipimpin oleh ketua DPRD Sangatta tersebut para buruh menyampaikan 12 tuntutan, diantaranya : Hak cuti, cuti haid, cuti melahirkan, kecelakaan kerja, upah di proporsi, status buruh, transportasi antar jemput, BPJS, PHK Sepihak dan Union Basting.

Karena tidak hadir pihak management perusahaan PT. Bima Palma Nugraha dan dinas tenaga kerja, maka ketua DPRD menjadwalkan untuk hearing lanjutan pada hari kamis 04/09/2018.

Di hadapan buruh ketua DPRD Sangatta Mahyunadi, SE. menyatakan bahwa tidak perlu takut ini baru mulai perjuangan, DPR akan menyurati manajemen agar buruh yang aksi jangan diintimidasi dan hal – hal lain yang tidak diinginkan.

“Bapak ibu tidak perlu takut dan kwatir ini baru awal perjuangan, kami telah membuat surat kepada pihak manajemen agar tidak ada intimidasi dan hal-hal lain yang tidak diinginkan terhadap buruh yang aksi, ini merupakan peringatan keras,” ujar Mahyunadi.

Kepada SBSINews Kordinator aksi Quirinus P. Rasi menyatakan,” Masih ada kelanjutan dari hearing ini dan kami bersama buruh akan membuka semua borok perusahaan PT. Bima Palma Nugraha agar ada efek jera bagi perusahaan-perusahaan yg nakal seperti ini.” (Hendrik Hutagalung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here