Jakarta – Greg Poulgrain dalam bukunya berjudul The Incubus of Intervention Conflicting Indonesia Strategies of John F. Kennedy and Allen Dulles yang dipublikasikan pada tahun 2017 mengungkap bahwa eks Direktur Badan Intelijen Amerika atau CIA, Allen Dulles merupakan otak dari tewasnya Presiden Amerika Serikat ke 35 John F. Kennedy (JFK).
Ia juga meyakini bahwa Dulles yang bermaksud menguasai Papua untuk menguras sumber daya alamnya turut serta menjatuhkan presiden Soekarno.
Dilansir dari TEMPO.CO, buku hasil riset akademik Greg selama 30 tahun itu pernah dibahas dalam diskusi di LIPI, Jakarta, Selasa, 5 September 2017.
Menurut Greg, Dulles bermaksud menghentikan langkah Kennedy yang ingin menjalin persahabatan dengan Soekarno.
Sementara Dulles yang dekat dengan pengusaha raksasa minyak Amerika Serikat, Rockefeller ingin menghancurkan Soekarno dengan tujuan menguasai sumber daya alam yang kaya raya di Papua.
Sebelumnya, seorang geolog asal Belanda, Jean Jaques Dozy, menemukan kandungan emas dan tembaga di kawasan Ertsber dan Grasberg di Papua pada tahun 1936.
BACA JUGA: http://sbsinews.com/kementrian-pupr-tingkatkan-pembangunan-untuk-masyarakat-pra-sejahtera/
Hanya saja baru terungkap setelah Freeport McMoran, perusahaan pertambangan Amerika yang mulai melakukan eksplorasi di Papua tahun 1972.
Dalam bukunya Greg dengan jelas menceritakan bahwa ia menyusuri keberadaan Dozy dan melakukan wawancara guna mencari tahu tentang Papua tersebut.
Pada tahun 1963, JFK yang sebelumnya belum pernah ke Indonesia menerima undangan dari Soekarno untuk berkunjung ke Indonesia dan membahas terkait program ekonomi untuk membantu rakyat Papua.
“Namun JFK tidak pernah tiba di Papua, karena ia tewas dibunuh,” ujar Greg yang mengajar di Universitas Sunshine Coast di Brisbane, Australia.
Dalam bukunya itu, Greg mengungkapkan bahwa JFK tewas ditembak saat berkunjung ke Dallas dengan iringan mobil pada hari Jumat, 22 November 1963 yang sejatinya telah dijadwalkan berkunjung ke Indonesia awal tahun 1964 memenuhi undangan Soekarno.
Bagi JFK, Soekarno adalah seorang nasionalis, dia tidak percaya proklamator Indonesia ini seorang komunis.
Jalan terbuka bagi Dulles setelah kematian JFK. Freeport pun menancapkan kukunya selama lebih dari 50 tahun di Papua. Dan Soekarno jatuh dari pemerintahannya setahun setelah kematian JFK.
Dalam satu wawancara antara Oliver Stone, sutradara yang membidani Film tentang JFK, seperti diberitakan oleh Daily Mail pada 28 Agustus 2016, mengungkapkan pengakuan seorang mantan anggota tim pengawal JFK bahwa pembunuh presiden muda yang nasionalis itu dilakukan oleh timnya.
Mantan pengawal JFK yang menderita kanker itu berujar: “seseorang dari tim kami… telah menembak Presiden.” Nama panggilan penembak itu, ujar mantan pengawal JFK itu adalah “Ron”.
Hingga saat ini, Lee Harvey Oswald yang dituding sebagai penembak JFK. Ia dikabarkan menembak JFK dari lantai enam gedung Texas School Book Depository.
Dua hari setelah penembakan JFK, Oswald tewas ditembak oleh seorang pemilik klub malam, namun ada yang mengatakan dia bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri.
Dan hasil riset Poulgrain tentang peran eks bos CIA, Allen Dulles membuka tabir misteri kematian presiden yang diklaim brilian, nasionalis, dan anti kolonialisme.
Berita ini sebelumnya telah terbit di TEMPO.CO pada 5 September 2017 dengan judul “eks bos cia Allen Dulles otak tewasnya JFK dan jatuhnya Soekarno”