Kasus dugaan pembobolan data dari BPJS kesehatan menjadi masalah krusial saat ini. Tentunya persoalan tersebut harus mendorong institusi-institusi yang mengelola data publik untuk juga berhati-hati, jangan sampai mengalami nasib yang sama.
Salah satu institusi yang mengelola data publik, khususnya data pekerja dan keluarganya adalah BPJS ketenagakerjaan.
Membaca aplikasi-aplikasi yang dimiliki BPJS kesehatan untuk kesertaan, ada aplikasi berupa Portal Bersama, dengan jenis aplikasi Web Based. Fitur dan manfaat aplikasi ini adalah portal pendaftaran Badan Usaha untuk mendaftar peserta BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Pengguna aplikasi ini adalah Badan Usaha.
Dengan adanya dugaan kebocoran data dari BPJS kesehatan dan adanya aplikasi bersama dengan BPJS ketenagakerjaan, tentunya BPJS ketenagakerjaan pun harus hati-hati dalam mengelola data. Jangan sampai data BPJS Ketenagakerjaan pun bisa dibobol.
Tentunya data di BPJS Ketenagakerjaan pun cukup terinci, yang mengandung data pekerja dan keluarganya. Seperti kita ketahui bersama ada 4 segmen kepesertaan di BPJS ketenagakerjaan yaitu peserta Penerima Upah, Bukan Penerima Upah (atau peserta mandiri), Pekerja Migran Indonesia dan Pekerja Jasa Konstruksi.
Untuk 3 segmen pertama, tentunya data yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan juga cukup detail termasuk data keluarga yang berhak mendapatkan manfaat.
Semoga adanya kasus dugaan kebocoran data dari BPJS kesehatan pun lebih mendorong BPJS Ketenagakerjaan melindungi data2 yang dikelolanya. BPJS ketenagakerjaan harus meningkatkan kualitas perlindungan data2 yang dikelolanya di aplikasi-aplikasi teknologi informasi yang dimiliki, sehingga tidak mudah untuk diretas. Dan tentunya harus ditingkatkan komitmen dan pengawasan bagi pelaksana pengelola data sehingga tidak membocorkan data.
Pinang Ranti, 23 Mei 2021
Tabik
Timboel Siregar