Shalom, Bismillah Alhamdulillah.

Sepak Bola kembali pada kesejatiannya yaitu menyebarkan pesan – pesan agama dan nilai – nilai luhur manusia dalam bentuk kasih sayang.

Di Eropa saat ini oleh sebagian pemain – pemain top dunia yang beragama Islam menggunakannya sebagai Sarana menyampaikan Nilai – nilai Rahmatan Lil Alamin,begitu juga sebelumnya oleh pemain – pemain sepakbola yang beragama Nasrani .sepakbola digunakan sebagai sarana penyebaran Pesan – pesan Nasrani dimana setiap agama mengajarkan kejujuran dan kasih sayang sesuai dengan tujuan dari organisasi FIFA.

Setiap pertandingan akan di dahului oleh bendera MY GAME IS .FAIR PLAY bagaimana dengan kita .Di Indonesia,Kita harus berubah.

Bola Salah satu Renungan Awal Tahun 2022
Ingat Tahun 2021,Jurgen Klops, pelatih temperamental dan sangar dari Liverpool dibuat terharu dan mengeluarkan air mata, ketika melihat _Mohammad Salah_ memberikan kesempatan tendangan penalti kepada _Firminho_. Salah ditunjuk Klops untuk mengambil tendangan penalti. Tetapi Salah tidak mengambil kesempatan itu. Salah sadar, bahwa apabila tendangan penalti itu diberikan kepada Firminho, Firminho akan tercatat sebagai pencetak _hattrick (mencetak 3 gol dalam satu pertandingan),_ yang mendudukkannya sejajar dengan pemain kelas dunia lainnya.

Mohammad Salah berkorban untuk tidak meraih sebagai pencetak goal terbanyak. Salah yang Islam deles asal Mesir, memberikan kesempatan kepada Firmino yang Kristen asal Brazil ini. Mereka berangkulan. Firminho mengucapkan terimakasih berulang kali kepada Salah yang bisa kita saksikan terlihat jelas di televisi. Bahkan dalam kicauan di Twitternya.

Klops yang sudah melatih berbagai klub mengatakan bahwa baru kali ini dia melihat kejadian seperti itu. “Yang membanggakan saya kali ini, tidak saja karena Liverpool bisa menang, tetapi integritas pemain saya yang tidak mementingkan diri sendiri itu.
Itu memberikan pelajaran tentang sebuah nilai moral kepada kita semua”.

Mohammad Salah menjadi _headline_ di beberapa surat kabar di Inggris akhir minggu itu, bukan karena jumlah goal yang dicetaknya, tetapi karena sikapnya yang memberikan kesempatan tendangan penalti kepada Firmino. _”We love you Mo”,_ tulisan di beberapa poster.

Pers dan masyarakat Inggris merayakan momen itu sebagai sebuah hadiah Natal dan Tahun Baru kepada nilai moral dan kemanusiaan dalam sepakbola Inggris.

_”Moralitas dan kemanusiaan itu adalah realita”,_ kata philosoph _Johann Gottlieb Fitte_. Itulah _universal will_ – keinginan universal, kata Schopenhauer.

Nilai kemanusiaan adalah ultimate goal kehidupan yang universal. Tidak peduli apa agama Mohamad Salah, Firmino atau Jurgen Klops. Kemanusiaan adalah filosofi progresif dari kehidupan. Beragama mungkin seharusnya dijalani dan dipahami untuk mencapai _ultimate goals_ itu.

Nilai kemanusiaan itu selain universal juga _sustainable_. Seharusnya dia dipahami tidak akan berubah oleh jaman. Kalau kita bicara tentang ketidakpastian masa depan, maka itu tidak termasuk value tentang kemanusiaan. Itulah yang membuat Klops terharu. Di tengah arus perubahan yang kenceng banget, sebagian orang masih mempertahankan value itu.

Teori sepakbola boleh berubah setiap saat, total footbal, catenacio, tiki taka dan hit and run. Itulah action sebagai reaksi atas tuntutan teori yang harus berubah. *Every act of creation is first an act of destruction*_, kata Picasso. Tiki taka menghancurkan teori hit and run. Total football dan sepakbola menyerang menghancurkan catenacio. Sertifikasi menghancurkan _fair trade_. Komitmen Paris dihancurkan oleh kesepakatan Katowice. Malapetaka yang tiba tiba menghancurkan prediksi ekonomi dunia.Tapi tidak tentang humanisme, tidak tentang value kemanusiaan.

_“Yesterday I was clever, so I wanted to change the world. Today I am wise, so I am changing myself”,_ *kata Jalaludin Rumi,Ketika dunia berubah dan kita tidak mampu mengubahnya, maka ubahlah diri kita*. Atau dengan kata lain, lebih baik kalau kita tidak bisa mengubah dunia, konsistenlah dengan berbuat baik yang bisa kita perbuat, sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Sebagai renungan awal tahun, Seringnya
Kita melihat terlalu jauh, Ingin berbuat yang terlalu jauh dari kita, Ingin mengubah dunia, Ingin mengubah politik dunia dan negeri, sehingga lupa,
Kita punya nilai kemanusiaan
Yang harus kita pelihara.
Salam Rahmatan Lil Alamiin Salam Kasih

Mengapa sepak bola bisa memiliki peran sebesar ini? Satu jawaban yang diberikan oleh Nils Havemann ; karena sepak bola membantu orang untuk merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari dirinya. Inilah yang disebut sebagai proses identifikasi (Identifizierungsprozess). Perasaan menjadi bagian (Zugehörigkeit) ini membuat orang merasa kuat menghadapi tantangan kehidupan, dan melepaskannya dari kesepian hidup.

Proses lainnya yang juga bekerja adalah proses identifikasi diri (Selbstidentifizierung). Artinya, orang melihat dirinya sendiri sebagai kelompok. Perasaan ini (Zugehörigkeitsgefühl) memberinya rasa percaya diri di dalam hidup. Dengan kepercayaan diri ini, ia lalu bisa mengejar mimpi-mimpi hidupnya.

Redaksi SBSINEWS
5 Januari 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here