SBSI NEWSBlack box Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 telah ditemukan. Meski disebut kotak hitam, perangkat itu sejatinya berwarna oranye.

Kotak hitam ditemukan Sertu Marinir Hendra Syahputra dan timnya di kedalaman 35 meter. Sekitar 500 ratus meter dari titik koordinat hilang kontak. Dan bukan perkara mudah untuk mendapatkannya.

Para personel Kesatuan Taifib Korps Marinir harus melawan arus sangat kencang. Agar tak terseret laut yang ganas, mereka wajib berpegangan ke tali.

“Kami serahkan kepada KNKT. Urusan kami melakukan pencarian,” ujar Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI (Marsda) M Syaugi di atas Kapal Baruna Jaya, Karawang.

Kotak hitam Lion Air nahas, yang ditemukan setelah empat hari pencarian, memiliki peran krusial untuk mengungkap misteri jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX 8 itu ke Tanjung Karawang, 13 menit setelah mengudara dari Jakarta menuju Pangkalpinang, Senin 29 Oktober 2018.

Namun, dari dua kotak hitam, baru satu yang berhasil diangkat dari laut. Black box biasanya terdiri dari dua perangkat, yakni Flight Data Recorder (FDR) yang merekam data penerbangan dan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam pembicaraan di kokpit, antara para penerbang dan petugas pengendali lalu lintas udara (ATC).

Bagian kotak hitam pesawat Lion Air yang ditemukan merupakan FDR. “Ini bukan bagian yang merekam percakapan pilot dan menara pengawas di dalam kokpit,” kata Syaugi. “Mudah-mudahan bagian yang lain segera kita temukan.”

Investigator KNKT, Bambang Iriawan pun memastikan, bagian black box yang ditemukan itu adalah FDR.

“Ini berisi flight data recorder (FDR). Cockpit voice recorder (CVR) belum (ditemukan),” ujar Bambang.

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi tim gabungan yang telah menemukan kotak hitam pesawat Lion Air.

Temuan tersebut dapat membantu penyelidik untuk mencari tahu apa yang terjadi sebelum kecelakaan terjadi.

“Berarti ini baru satu, diharapkan satu bisa ditemukan agar makin lengkap,” kata Budi di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).

Selanjutnya kata dia, pihak KNKT akan melakuan penyelidikan. “Untuk selanjutnya, memberikan hasilnya kepada kami,” kata Budi Karya.

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pihaknya menyerahkan hal-hal terkait penemuan benda-benda bagian pesawat seperti black boxkepada pihak Basarnas.

Dia mengatakan, terkait investigasi kecelakaan Lion Air penerbangan JT 610, pihaknya menyerahkan kepada KNKT. Sedangkan untuk proses pencarian atau evakuasi penumpang, kru, dan pesawat, pihaknya berkoordinasi dan bekerja sama dengan Basarnas dan pihak lainnya yang berwenang. Kemudian, untuk proses identifikasi diserahkan kepada kepolisian. (SM) Sumber: Liputan 6.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here