Oleh: Muchtar Pakpahan
Kenangan dengan Jokowi Bagian Ketiga
Semakin kuat dan bulat keinginan menjadikan Joko Widodo sebagai calon Presiden di lingkaran keluarga besar SBSI.
Menjelang Kongres V SBSI, Saya bertemu dua kali di rumah dinas Gubernuran DKI. Banyak hal tentang kenegaraan dan kebangsaan kami diskusikan untuk diwujudkan di masa depan.
Saya menangkap beberapa hal penting. Pertama; Wajib diperkuat empat pilar negara yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bihinneka Tunggal Ika. Memperkuat NKRI, semakin kuat kita mempertahankan stabilitas politik dan eknonomi.
Kedua; Joko Widodo adalah Nasionalis, Marhaenis dan pengagum Soekarno. Hal yang paling dikagumi dari gagasan Sukarno adalah Trisakti. Trisakti adalah berdaulat secara politik, berdikari secara eknomi, dan berkepribadian secara sosial budaya. Yang paling banyak dikupas adalah berdikari secara ekonomi.
Soekarno menegaskan Indonesia sangat kaya alamnya. Kekayaan alam kita jangan kita serahkan dikuasai asing, kita harus mengelola sendiri untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Itulah sebabnya Sukarno mengirim para pemuda Indonesia menimba ilmu ekonomi dan ilmu mengelola kekayaan alam ke berbagai negara seperti Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, RRC, Bulgaria, Rumania, Yugoslavia, USA, Kanada, Australia dll.
Tetapi akibat peristiwa pembunuhan jenderal-jenderal yang dilakukan Kolonel Untung, mereka yang belajar di Eropa yang tidak mau menandatangani surat pernyataan menghujat Sukarno dan mendukung Suharto, pasportnya dicabut dan tidak diijinkan kembali ke Tanah Air.
Ketiga: Akan mewujudkan welfarestate sebagai cita-cita Soekarno memerdekakan Indonesia. Dengan welfarestate, rakyat yang bependapatan kecil seperti buruh, petani, nelayan dan pedagang mendapatkan jaminan kesejahteraan dari negara.
Keempat: Membuat Negara hadir dalam setiap permasalahan yang sedang dihadapi rakyat. Keadilan sosial harus diwujudkan, penegakan dan perlindungan hukum harus direalisasikan.
Tentang ini kami diskusi mendalam tatkala secara khusus mendiskusikan kondisi buruh dan petani. Kepada buruh akan ditegakkan hak-hak buruh sesuai hukum yang berlaku.
Empat butir di atas sering kami bahas di rapat DPP SBSI, membuat sikap SBSI semakin menguat semakin kokoh dan semakin teguh. Joko Widodo adalah presiden yang ditunggu rakyat Indonesia khususnya Buruh Indonesia, lebih khusus lagi ditunggu SBSI.