Jakarta, SBSINews – Sudah 28 jam Mako Brimob yang terletak di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat dikuasai para napi teroris. Lima polisi dan satu narapinda teroris dinyatakan tewas dalam kejadian tersebut.
Hingga pukul 23.00 Wib, pihak kepolisian masih berusaha melakukan negosiasi dengan para teroris dengan mengirimkan telepon genggam kepada para teroris pada pukul 21.00 Wib. Tak hanya itu, polisi juga mengirimkan makanan untuk kapasitas 150 orang.
Lima korban tewas dari pihak kepolisian tersebut dua dari Densos yaitu Bripda Wahyu Catur Pamungkas dan Bribda Syukron Fadhli sementara tiga korban lainnya adalah penyidik yaitu IPDA Rospuji, Bribka Denny, Briptu Fandi. Sementara itu satu teroris yang tewas adalah Benny Syamsu Tresno yaitu Napiter Pok. Pekanbaru.
“Yang jelas, dari 5 petugas yang gugur, mayoritas mengalami luka akibat senjata tajam di leher yang sangat dalam. tak hanya itu ada juga rata-rata semua korban mengalami luka disekujur tubuh,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen M Iqbal dalam jumpa pers di Mako Brimob, Rabu (9/5/2018).
Selain itu, polisi yang gugur rata-rata mengalami luka di sekujur tubuh. Ada juga yang mengalami tembakan di kepala. Hingga masih ada satu polisi yang disandera para napi teroris. Korban penyanderaan adalah Bripka Iwan Sarjana, anggota Densus 88 Antiteror.
BACA JUGA: http://sbsinews.id/act-ajak-bangsa-indonesia-beri-ramadhanterbaik/
Dilansir dari Detik.com, Kamis (10/5/2018) dini hari, hingga berita ini diturunkan masih ada satu polisi yang disandera para napi teroris. Korban penyanderaan itu adalah Bripka Iwan Sarjana, anggota Densus 88 Antiteror.
Empat anggota polisi masih melakukan negosiasi dengan para narapidana dan tahanan teroris di Rutan Mako Brimob.
“(Polisi) Nggak (masuk ke area napi). (Cara negosiasinya) Macam-macam, kalau dulu kita lempar pakai kabel kasih telepon. Kalau sekarang kan ada handphone, kasih handphone,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018).
Kerusuhan yang menggemparkan ini dipicu persoalan makanan pada Selasa (8/5/2018) sore. Kabarnya para napi merebut senjata petugas keamanan di lokasi tersebut. Guna menyelamatkan sandera polisi terus melakukan negosiasi.(*)