SBSINews – Berlian Suar memberi komentar khusus mengenai BPJS Kesehatan yang riuh menjadi tajuk perbincangan banyak orang. Hingga kesan kepanikan dari pihak pengelola BPJS
Kesehatan pun tak terelakkan.

Wacana penagihan secara paksa model dan gaya preman — dept colector sempat diwacakan hendak dilakukan.

Paparan Berlian Suar berikut cukup menarik juga perlu disimak, sebagai bagian dari ekspresi warga masyarakat yang ikut gundah karena BPJS Kesehatan yang tidak sehat itu.

Menyinggung persoalan defisitnya dana BPJS sehingga tidak seimbangnya antara pemasukan dan pengeluaran. Tentu saat ini sangat sulit untuk menemukan data yg sebenarnya.

Kenapa sulit?

Bila kita mengamati sistem administrasi di rumah sakit tentang bagaimana cara rumah sakit membuat tagihan, tentu dari sinilah sumber defisitnya dana BPJS.

Seharusnya pihak BPJS mampu menciptakan sistem yg handal agar orang jahat dipaksa jadi baik, maaf bukan saya suudzon kepada pihak rumah sakit.
Bedasarkan hasil pengamatan saya ketika pasien selesai dirawat inap atau rawat jalan ternyata si pasien tdk diberi salinan biaya & menandatangani tagihan pihak rumah sakit kepada pihak BPJS.

Menurut saya hal ini tentu sangat riskan untuk dimanipulasi oleh oknum yang mencari keuntungan dari tagihan tersebut.

Jadi menurut saya berapapun pemerintah menaikan iuran BPJS, maka BPJS akan tetap defisit.
Kecuali pihak BPJS mampu menciptakan sistem yg handal dimana saat ini semua sudah serba digital.

Misalnya Pihak BPJS membuat sistem yg bisa memberikan laporan kepada pihak pasien peserta BPJS dgn laporan sebagai berikut:
1) Lama pasien dirawat
2) Kelas kamar pasien
3) Tindakan medis yg dilakukan pihak RS
4) Obat yg diberikan oleh pihak rumah sakit dll.

Bila ini dilakukan oleh pihak BPJS maka hal ini akan bisa dijadikan sarana cross check atas tagihan rumah sakit kepada pihak BPJS.

Pengamatan berdasarkan pengalaman & info tetangga. (Jacob Ereste)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here