Akibat sanksi ekonomi, Iran kehilangan pendapatan 70 Milyar USD setara dengan 1.022 Trilyun pertahun. Sebuah angka yang cukup fantastis menggiurkan apalagi di tengah-tengah situasi ekonomi yang serba sulit dampak pandemi Covid-19
Angka sebesar itu ternyata tidak mampu merayu atau memikat Iran untuk menjual harga dirinya, harga diri Iran adalah seharga benderanya dan bendera itu tidak bisa dijual dengan 70 Milyar USD bahkan dengan harga berapapun karena ada satu KALIMAT di tengahnya yang seperti ucapan Ali Khamenei :
“Satu kalimat yang tertulis sebagai lambang Bendera ini adalah jaminan, tidak akan ada kekuatan yang mampu menjatuhkannya”
Itulah Lafdlul Jalalah, kalimah thoyyibah sebuah nama yang diperkenalkan oleh penguasa langit kepada penduduk bumi, nama yang “tuah”nya telah melahirkan energi Nuklir, Teknologi Nano, Lasser, Stemp Cell, Quantum, Sentrifugal Engine, Turbojet, Ramjet, MIRV Balistic Misille, Propelan Hybrida, Serat Karbon dll, nama yang telah mengangkat harkat dan martabat Iran sebagai sebuah bangsa dan negara Muslim yang disegani kawan ditakuti lawan
Jayalah negeri beriman yang telah berani mengibarkan Lafadz Jalalah sebagai satu-satunya pelindung dan tempat bergantung.