Ada suatu masa ketika orang-orang Bodoh menertawakan hasil karya orang cerdas yang mengusung perlindungan, pembelaan dan keselamatan. Menghadapi mereka tak perlu berulang – ulang memperjelas argumentasi. Lanjutkan bekerja seperti Nabi Nuh As saat membangun BAHTERA. Sepanjang pembuatan Bahtera ditertawakan, dilhina,bahkan bahtera itu dijadikan WC Umum oleh ummat yang ada saat itu, Anehnya Anaknya pun tidak percaya dan ikut nyinyir.
Apa hasilnya setelah bahtera itu selesai lalu datanglah hujan deras yang mengakibatkan banjir besar,? Pengikut Nabi Nuh AS yang hanya sebesar bilangan jari dan Sejumlah hewan yang berpasangan yang telah berada diatas bahtera Selamat. Sejarah membuktikan semua yang tertawa dan nyinyir akhirnya bungkam dan tenggelam.
Persis seperti diatas begitulah Awal Pendirian Serikat Buruh di Eropa dan di belahan dunia lainnya termasuk di Indonesia. Sejak Era VOC hingga Orde Revolusi tidak mudah membangun Sebuah Serikat Buruh. Era Orba Peran Serikat Buruh justru menjadi Stempel Kebijakan Pemerintah, terlihat besar tetapi tidak mandiri. Hingga muncullah Gerakan Pendirian Serikat Buruh yang dimotori Nahdatul Ulama bernama SARBUMUSI serta Gerakan Kaum Nasionalis, satu diantara Gerakan Buruh yang dimotori Kaum Nasionalis ini adalah Serikat Buruh Sejahtera Indonesia disingkat SBSI berdiri pada Tahun 1992.
Serikat Buruh sangat berperan di Era Revolusi menghadapi VOC dan Pemerintahan Belanda hingga lahirlah Proklamasi Kemerdekaan RI. Sukarno selaku Pemimpin Serikat Buruh Kereta Api justru menjadi Poros Utama Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menggalang Persatuan dan Kesatuan wujudkan kemandirian Bangsa, namun giat mengkonsolidasikan Negara – negara ASIA dan AFRIKA bersatu dan bangkit melawan Penjajahan.
Namun bukanlah Sebuah Cita – cita Agung tanpa kendala bahkan lawan. Sang Pemimpin Besar Sukarno ditumbangkan oleh kekuatan luar dan dalam negeri yang bersinergi untuk kepentingan Kapitalisme. Imperialisme Jenis Baru tetapi Asal yang sama untuk menguasai Sumber Daya Alam(SDA) yang belum terkelola dan melimpah berupa Emas, Uranium, tembaga hingga Gas Bumi. Buruh dan. Serikat Buruh turut terpuruk bahkan tertuduh sebagai Penganut Ateisme – Komunisme.
Indonesia berada dalam Ketiak Neo Kolonialisme dan Tekanan Rezim Otoriter. Buruh tak bedanya Pekerja Rodi di Era Penjajahan. Melawan resikonya Penjara, membuat gerakan tertuduh Makar. Itulah yang terjadi dan terus berulang hingga munculnya Gerakan Reformasi. Rezim Otoriter itu tumbang namun kepingan – kepingannya tetap hadir pada Era Selanjutnya. Reformasi tak berjalan semestinya bahkan bahkan terkesan lamban jika tak kita sebut Mati Suri. Namun beruntunglah buruh yang bergabung dalam Serikat Buruh yang tak menyurutkan Semangatnya minimal memperjuangkan Hak Normatifnya. Namun bagi Buruh yang tidak bergabung menjadi mangsa abadi dari Neo Imperialisme.
Serikat Buruh adalah BAHTERA untuk Kaum Buruh/Pekerja yang harus diperkokoh tanpa jeda, terutama Serikat Buruh yang lahir serta dibentuk oleh Kaum Buruh itu sendiri. Mengapa demikian, karena Era Neo Kolonialisme ini berjamuran Serikat Buruh yang didirikan oleh Pengusaha bahkan didukung oleh Sistem. Kerap kali kita mendengar ada Serikat Buruh Perusahaan yang dipimpin oleh Seorang Pimpinan Manager dalam perusahaan tersebut.
Sampai disini dulu. Di lain waktu kita sambung kembali.
~ Andi Naja FP Paraga ~