Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyaknigara, M. Sc., Lic. Eng., Ph.D.U

niversitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Seniman/Budayawan Yogyakarta

Pengunduran diri massal kader-kader Nasdem akibat elit politikus Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024 pilihan Nasdem, berdampak sangat fatal, dan akan terus berlangsung dan semakin besar. Avalanche (longsoran salju) Nasdem akan merontokkan suara Nasdem di Pileg 2024. *Saya sangat meyakinni kebenaran hipotesa saya ini*.

Memahami haluan berfikir dan pijakan ideologi Surya Paloh dkk, comparatif, mencalonkan Ahok di Pilkada DKI 2017 dan sekarang mencapreskan Anies Baswedan di Pilpres 2024, menjadi suatu hal yang menarik untuk dikaji secara detail dan dipublikasi besar-besaran. Akankah kajian ini korvegen pada Restorasi, Menjaga Kebhinnekaan, dan Merawat Nilai-nilai Kebangsaan Indonesia? Dan apakah haluan berfikir dan pijakan ideologi Surya Paloh dkk memenuhi kaidah integritas, komitmen dan konsistensi kebangsaan? Tunggu kajian saya berikutnya.

Mungkin atau bisa jadi, avalanche Nasdem menjadikan Nasdem tinggal kenangan dan segera masuk Museum.

Ini bukan persoalan Demokrasi dan Kebebasan. Lebih mendasar, yaitu keutuhan bangsa dan negara.

Saya memahami sepenuhnya, mengapa kader-kader Nasdem pada mundur. Karena, Restorasi, Menjaga Kebhinnekaan dan Merawat Nilai-nilai Kebangsaan Indonesia, yang selama ini menjadi jargon-jargon politik Nasdem, tiba-tiba lenyap dan seketika binasa, karena Anies Baswedan menjadi Capres 2024 pilihan Nasdem. *Anies Baswedan sangat dikenal atau populer, sebagai politikus modus politik identitas: menjadikan simbol-simbol agama dalam berpolitik dan tentu saja sangat deskriminatif, intoleran dan radikal, yang tentu saja menjadi ancaman bagi Kebhinnekaan Indonesia kedepan*. Ingat Pilkada DKI 2017.

Nasi telah menjadi bubur. Pengunduran diri massal kader-kader Nasdem tak terbendung lagi, akan terus berlangsung dan akan semakin besar.

Saya menunggu integritas dan komitmen kebangsaan kader-kader Nasdem dari Indonesia Timur, mengikuti jejak Niluh Jelatik. Jangan menjadi politikus oportunis, mengkhianati amanah rakyat.

Ini fenomena menarik, bukan hanya sebatas seleksi alam, namun lebih sebagai sikap politik yang rasional, waras dan cinta NKRI.

*Menjadi patron politik 2024 yang berlaku umum dan sangat menakutkan*.

Mustinya menjadi pertimbangan serius bagi parpol-parpol lain yang berniat bergabung dalam koalisi parpol bersama Nasdem. Kalau tidak ingin bernasib sama, sama-sama mengenaskan.

PKS lebih tidak terdampak, karena ideologi kader-kadernya homogen dan koheren dengan ideologi Anies Baswedan selama ini. Ada PKS atau tidak, bagi Indonesia, sama saja.

Yang paling sensitif adalah Demokrat. Nilai tawar Demokrat paling lemah, tentu saja sangat fatal terdampak jika bergabung koalisi parpol bersama Nasdem. Bukan hanya avalanche Demokrat yang terjadi, *permasalahan hegemoni kepemimpinan keluarga SBY bisa muncul kembali dan menjadi konflik internal partai yang sangat mengerikan*.

*Pelajaran yang paling penting dari avalanche Nasdem adalah satu ucapan dan perbuatan. Sabdo pandhitaning raja tan keno wola-wali.*

Tenggelamkan apa dan siapa saja yang mengancam Pancasila, NKRI yang berbhinneka, UUD 1945.

*Saya sangat konsisten, commited dan berintegritas mendukung Ganjar Pranowo maju Capres 2024 pilihan rakyat.*

Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Suro diro jayaningrat lebur dining pangastuti. Rahayu. Terimakasih.

Yogyakarta, 2022-10-06

BP. Widyakanigara

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here