Bekas Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak akan mampu menjadi Presiden RI pada 2024 karena bakal kewalahan menghadapi dampak pandemi virus corona (Covid-19) yang diprediksi berlangsung lama. Tokoh kontroversial ini mengusulkan agar UUD 1945 diamendemen sehingga Jokowi bisa kembali maju sebagai calon presiden pada 2024 untuk periode ketiga.”Enggak mampu dia [Prabowo jadi presiden] dalam menghadapi keadaan seperti ini dan pasti kalau dia [Prabowo] maju lawan Jokowi, pasti dia [Prabowo] kalah,” kata Poyuono, Rabu (17/2) lalu.

Dia menuturkan, perubahan batas maksimal masa jabatan presiden dari maksimal dua menjadi tiga periode patut dipertimbangkan berkaca dari keberhasilan Jokowi selama menjabat sebagai Presiden. Salah satu keberhasilan Jokowi, kata Poyuono mencontohkan, membuat ekonomi Indonesia tidak terkontraksi terlalu tinggi di tengah pandemi Covid-19. “Itu keberhasilan dan kemampuan seorang Jokowi untuk mengolah negara di saat krisis,” katanya.

Kemenkes mengatakan seluruh warga lanjut usia (lansia) di DKI Jakarta akan jadi sasaran program vaksinasi pemerintah, sementara 33 provinsi lainnya hanya dilakukan di perwakilan ibu kota saja. Ini  disebabkan ketersediaan vaksin yang belum mampu mencakup total 21,5 juta lansia se-Indonesia. Saat ini, hanya 7 juta dosis vaksin covid-19 produksi PT Bio Farma (persero) yang baru tersedia. “Dengan keterbatasan vaksin, maka vaksinasi akan diutamakan bagi kelompok lansia yang diatas 60 tahun yang ada di seluruh provinsi DKI Jakarta, dan juga ibu kota provinsi di 33 provinsi yang ada,” kata Jubir Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam acara daring yang disiarkan kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Jumat (19/2).

Kemenkes mengakui hingga saat ini masih ada beberapa daerah yang belum lakukan vaksinasi covid-19 tahap pertama bagi tenaga kesehatan lantaran terkendala jadwal kepala daerah untuk seremoni penyuntikan perdana. Di antaranya, Papua, Papua Barat, dan Sumatera. Menurut Jubir Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, proses penyuntikan vaksin terhadap nakes tidak bisa dimulai tanpa persetujuan dari masing-masing kepala daerah.

Tim Uji Klinis mengklaim Vaksin Nusantara bisa menciptakan antibodi atau daya kekebalan tubuh yang mampu bertahan hingga seumur hidup. Vaksin untuk virus Corona itu disebut akan membentuk kekebalan tubuh pada sel limfosit T. Seperti diberitakan, Vaksin Nusantara digagas oleh mantan Menkes Terawan Agus Putranto. “Vaksin punya dokter Terawan ini dendritik bersifat T-cells, berarti sekali suntik berlaku seumur hidup. Sehingga secara pembiayaan pun lebih menguntungkan dan tidak menguras devisa negara, karena ini diproduksi dalam negeri,” kata Anggota Tim Uji Klinis Vaksin Nusantara Jajang Edi Prayitno.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here