SBSINews – Pegiat medsos Rudi S. Kamri dalam akun facebooknya menjelaskan bahwa Amien Rais dan kelompok Radikal Jerumuskan Prabowo ke Jurang Kehancuran. Berikut ulasannya:
SIAPA yang memasang jebakan betmen kepada Prabowo? Mereka adalah orang-orang yang paling rajin mendampingi Prabowo setiap melakukan deklarasi kemenangan palsu. Diantara mereka ada elite-elite FPI, FUI dan beberapa orang ex pimpinan dan simpatisan HTI. Dan tentu saja “Ayatullah van Kartanegara” Amien Rais.
Tujuan mereka jelas. Mengobrak-abrik kemapanan dalam masyarakat dan mencoba membuat opini yang menyesatkan. Meskipun di mata saya, polah tingkah mereka hanya lucu-lucuan, tapi kalau dibiarkan merajalela akan berpotensi menyebarkan virus halusinasi ke seluruh masyarakat yang tumpuan berpikirnya hanya menggunakan CROC-BRAIN atau otak primitif.
Bagi orang-orang yang menggunakan nalar sehat (healthy brain) entah dari pendukung 01 maupun 02, pasti mafhum bahwa apa yang dilakukan Prabowo di Istana Kartanegara sampai penyusunan kabinet segala itu hanya seperti adegan ketoprak humor. Lucu dan cenderung norak-norak bergembira.
Bahkan sebagian pendukung Prabowo yang bertemu dengan saya merasa malu dengan apa yang dilakukan oleh Prabowo dan kawan-kawan. Kami semua sepakat bahwa hasil perhitungan resmi dari KPU yang menjadi acuan. Bukan dari Quick Count maupun data internal Prabowo. It’s fair enough. Meskipun menurut saya hasil Quick Count tidak aka berbeda jauh dengan hasil resmi dari KPU.
Namun demikian saya agak khawatir dengan manuver kengototan Prabowo dan kawan-kawan. Kelompok Islam garis keras dan “Ayatullah van Kartanegara” Amien Rais ada indikasi kuat memaksakan Prabowo untuk mengomandokan ‘people power’. Tujuan mereka jelas membenturkan rakyat kecil yang mereka sebut dengan “Pasukan Hanoman” dari FPI dan kelompok lain dengan aparat keamanan negara. Dan ini yang mereka harapkan.
Kalau timbul korban dari rakyat kecil mereka pasti sudah menyiapkan narasi bahwa aparat keamanan negara telah mendzolimi umat Islam di Indonesia. Dan ini akan berpotensi menimbulkan ‘chaos’. Ini skenario paling jahat yang telah mereka siapkan. Jadi saya sangat mengerti saat ini aparat keamanan negara yaitu Polri dan TNI yang dibantu BIN sangat hati-hati bertindak dan cermat menghitung segala kemungkinan yang bisa terjadi.
Prabowo sudah terjebak dalam skenario yang dipasang kelompok Islam radikal. Dan celakanya tidak ada kelompok lain yang menjadi penyeimbang dalam ‘inner circle’ Prabowo. Kelompok Fadli Zon dan pengurus teras Partai Gerindra hanya bermental jongos yang tidak berani memberikan pendapat obyektif. Sedangkan partai-partai pendukung Prabowo yang lain seperti PKS, PAN dan Demokrat pasti akan cuci tangan.
Kita hanya berharap ada orang kuat yang cukup disegani oleh Prabowo untuk mampu menyadarkan halusinasi Prabowo. Entah itu Luhut Binsar Panjaitan atau orang lain yang bisa meluruskan jalan pikiran Prabowo. Karena secara tidak sadar saat ini Prabowo sedang menuliskan jejak hitam dalam sejarah kehidupannya.
Kalau tidak ada, semoga Tuhan yang akan menyadarkan halusinasi delusional dari Prabowo. Kita tunggu saja. Salam SATU Indonesia. (Sumber: ArrahmanNews.com)