Kasus tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England 2021 merembet ke media sosial. Seperti diberitakan sebelumnya, skuat Merah Putih tak bisa melanjutkan turnamen, karena harus menjalani isolasi 10 hari akibat ada penumpang satu pesawat yang positif Covid-19. Keputusan ini pun membuat netizen Indonesia murka. Mereka menyerbu akun resmi BWF di segala media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook.

Tagar #bwfunfair dan #BWFMustBeResponsible pun bergema di Twitter, dan di Instagram para warganet menyuarakan kata-kata yang sama di kolom komentar. Sementara itu di Facebook, sejumlah netizen luar negeri turut mengkritisi keputusan NHS (National Health Service) ini, dengan bersuara lantang di akun resmi federasi bulu tangkis dunia (BWF). Komentar-komentar mereka membanjiri unggahan BWF yang mengumumkan tim Indonesia harus mundur dari pagelaran prestisius ini. “BWF dan Badminton England dengan menyesal mengonfirmasi semua pemain Indonesia tak bisa berkompetisi di putaran sekarang dan selanjutnya, sehingga dikeluarkan dari YONEX All England Open,” tulis BWF. “Satu orang di pesawat mereka dites positif Covid-19, artina sesuai hukum Inggris semua personel harus isolasi mandiri selama 10 hari,” lanjutnya.

Top comment kedua di postingan itu adalah komentar Rahul VG, warga negara Kerala, India. “Yang wajar membatalkan turnamen daripada mengeluarkan tim Indonesia,” tulisnya seraya me-mention akun BWF. Kritik lainnya diutarakan oleh Peishan Lu dari Taiwan. Ia merasa aneh, karena hasil tes Covid-19 pelatih Denmark bisa berubah dari positif ke negatif hanya dalam hitungan hari, dan tim Denmark pun bisa tetap turun lapangan. “Ini mungkin salah satu kebijakan paling tidak adil yang kulihat sepanjang hidup. Kenapa tidak langsung umumkan pemenangnya dan semua orang bisa pulang selamat,” kecam Lu.

Bahkan, warga negara Malaysia pun turut menyuarakan kekecewaannya. “BWF bagaimana dengan tim badminton Denmark, India, Thailand? Kenapa semua tim itu tidak WO? Dan kenapa tim Indonesia yang harus WO? Ini tidak adil!” tulis Nuqraha Susila mahasiswa Politeknik Sultan Idris Shah, Selangor, yang tinggal di Kuala Lumpur. Pebulu tangkis Thailand, Kunlavut Vitidsarn sempat bermain melawan Jonathan Christie di kategori tunggal putra dan kalah.

Tim Indonesia pulang jalan kaki Pemain ganda campuran Indonesia Praveen Jordan turut mengkritik BWF dan panitia penyelenggara lokal, yang dia anggap “melanggar peraturan sendiri” dengan memaksa tim Indonesia balik ke hotel berjalan kaki. Praveen adalah salah satu anggota tim yang belum sempat bertanding dan ia pun menyuarakan pendapatnya lewat media sosial. Kontingen Indonesia harus berjalan kaki pulang dari Utilita Arena ke hotel tim di Crowne Plaza Birmingham City Center.

Praveen cs berjalan setidaknya 800 meter atau 11 menit jika melihat dari Google Maps. Lokasi hotel tempat mereka bernaung di Birmingham memang tidak jauh dari venue laga. Akan tetapi, hal ini tentu saja sangat disayangkan karena selalu akan ada risiko terpapar selama perjalanan kaki tersebut. Menurut Praveen, hal-hal seperti ini kemungkinan besar tak akan terjadi apabila BWF menerapkan sistem bubble selama All England 2021 diselenggarakan.

SUMBER : KOMPAS.COM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here