SBSINews – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyampaikan pidato tak lolos ke DPR versi quick count (QC) atau hitung cepat sementara. Sikap tersebut dinilai harus dihormati dan menjadi budaya baru.

“Kita hormati apa yang dijadikan semacam pandangan atau posisi dari PSI dalam menghadapi hasil Pemilu ini. Bahwa hasil quick count ini tidak jauh berbeda dengan real count,” kata Pengamat Politik As Hikam, Rabu (17/4).

Dengan sikap legowo tersebut, dia mengungkapkan, tidak ada spekulasi pada kader partai mengenai hasil real count yang kemungkinan tidak jauh berbeda dengan quick count.

“PSI menghormati hasil survei yang nyaris tidak ada yang menyatakan lolos,” ujarnya.

Selain itu, Hikam mengungkapkan, dengan sikap ini PSI bisa mempunyai kesempatan untuk menyusun ulang strategi. Sehingga dapat lebih efektif dan efisien mempersiapkan Pemilu 2024.

“Biar enggak kayak capres cawapres ada yang tidak mau menerima quick count. Sebenarnya itu sah-sah saja karena berdasarkan dari real count yang penting sikap menerima tidak menerima itu berdasarkan perhitungan yang fakta dan punya bukti,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengakui kekalahan dalam Pemilu 2019. Sambil menunggu real count sebagai standard konstitusional, PSI sudah bisa mengambil kesimpulan mengenai hasil pemilu kali ini.

“Menurut quick count, PSI mendapat 2 persen. Dengan perolehan itu PSI tidak akan berada di Senayan lima tahun ke depan,” jelas Grace dalam siaran pers, Rabu (17/4).

Grace mengaku telah berjuang dengan seluruh kekuatan yang ada. Dia tak mau menyalahkan siapapun. Menurut dia, kader, pengurus, Caleg, telah bekerja keras siang dan malam meyakinkan rakyat. Tapi ini keputusan rakyat, melalui mekanisme demokrasi yang harus diterima dan hormati.

“Tidak ada penyesalan sama sekali, tidak ada penyesalan atas setiap tetes keringat dan air mata yang jatuh selama membangun partai ini. Kami, anak-anak muda PSI telah terlibat dalam sebuah perjuangan yang bagi kami sangat luar biasa,” tambah Grace.

Dia berterima kasih karena di tengah apatisme politik, PSI berhasil membuktikan bahwa orang mau berkontribusi: menyumbang uang, membantu mencetak alat peraga kampanye, menyumbang tenaga, pikiran, bahkan meninggalkan pekerjaan mereka demi berjuang bersama PSI. Kepada mereka semua, PSI mengucapkan terima kasih. Dia juga meminta kawan-kawan pengurus dan caleg tidak putus asa dan tetap menjaga suara.

“Meskipun kandas melewati parliamentary threshold di level nasional, tapi saya yakin bahwa akan banyak kawan-kawan yang berpeluang mendapatkan kursi di DPRD provinsi dan kabupaten kota. Ini adalah modal politik yang harus kita rawat,” tutur Grace.

(Sumber: medeka.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here