Oleh : Andi Naja FP Paraga
Beberapa Tokoh Buruh Dunia berhasil menciptakan Konsep Kebangsaan dan Kenegaraan. Gagasan – gasan brillian yang dilemparkan ke publik disambut dengan suka cita dengan memberikan dukungan penuh.
Ketika gagasan itu merakyat dan membumi Sang Tokoh buruh menuai dukungan besar dan mengantarkannya pada ruang elite sehingga menjadi Figur yang besar.
Tidak sedikit diantara mereka yang menjadi Tokoh Publik lalu mengantarnya menjadi Perdana Menteri bahkan Presiden.
Disanalah ia wujudkan Visi dan misinya menjadi fakta dan menciptakan realita baru yang berbeda dan mencengangkan dunia.
Coba kita baca ulang sejarah mereka agar kita bisa berfikir konstruktif dan menjauh dari berfikir emosional prakmatis.
Ir. Soekarno misalnya memulai kehidupannya setelah memperoleh gelar Sarjana Tekhnik Sipil justru menjadi Pekerja Keret Api, bahkan pernah menjadi pembina usaha perkebunan.
Beliau menikmati masa-masa sulit bekerja di zaman penjajahan Kolonial Belanda. Bung Karno justru tidak memilih menjadi Elite misalnya menjadi Konsultan Perusahaan Konstruksi padahal beliau Sarjana dibidang tersebut. Beliau memilih menjadi karyawan dan bekerja. Namun Soekarno mudah sangat menyadari kolonial Belanda tidak mungkin berkeinginan tulus menciptakan negara jajahannya sebagai Negara Kesejahteraan(WELFARE STATE) karena Belanda adalah pedagang yang menjajah negerinya.
Sukarno mudah pun bangkit mengusung ide – ide pembebasan,mengkonsolidasikan gagasan-gagasannya tanpa lelah hingga menemukan kawan – kawan yang se-ide, se-gagasan, se-cita-cita yaitu gagasan INDONESIA MERDEKA.
Bung Karno mudah dan Kawan-kawan terus berfikir dan bekerja, terus berkonsolidasi tanpa lelah walau Belanda tak henti-henti mematahkan perjuangan Bung Karno dan kawan – kawan dengan berkali – kali di Penjara dan diasingkan.
Tapi Penjara dan Pengasingan terhadap para pejuang itu justru menjadi titik balik kecintaan rakyat dan menjadi blunder bagi pemerintah Hindia Belanda bahkan ketika Bung Karno diadili di Mahkamah Belanda di Bandung justru Bung Karno mensosialisasikan ide, gagasan, konsep bernegara sebagai materi pledoinya.
Gagasan Soekarno mudah itu menghentak Para Hakim dan Pemerintah Belanda dan saat itu Belanda mulai menyadari bahwa ide dan gagasan Bung Karno merupakan ide yang brillian.
Belanda mulai menyadari bahwa Sukarno dan Kawan-kawan bukanlah orang terjajah di negara yang sedang terjajah dan fakta itu diakui oleh Belanda bahkan dunia hingga Belanda angkat kaki dari Nusantara karena pendudukan Jepang. Bung Karno memanfaatkan masa transisi pemerintahan itu untuk terus berkonsolidasi bahkan memanfaatkan Gerakan Militer Jepang yang membuat Tentara dan Polisi Jepang yang merekrut anak bangsa sebagai Tentara dan Polisi. Peristiwa itu berlangsung selama pendudukan Jepang hingga jepang mengakhiri ambisinya menguasai Asia dengan serangan bom sekutu yang mrluluhlantahkan Kota Hiroshima dan Nagasaki.
Momen tersebut selanjutnya dimanfaatkan oleh Bung Karno dan kawan-kawan memproklamasikan Indonesia Merdeka.
Konsolidasi Indonesia meredeka dijalankan secara masive di seluruh Wilayah Nusantara tanpa henti dan tanpa mengenal lelah.
Dukungan dari rakyat semesta berdatangan bergelombang begitu besar dimanapun Soekarno berada, dimanapun Soekarno berpidato gelombang manusia hadir mendengarkannya.
Itulah momen dimana Sukarno telah bertransformasi sempurnah dari seorang buruh menjadi pemimpin sebuah bangsa dan sebuah negara.
Bung Karno telah hadir menjadi negarwan yang memikirkan kesejahteraan semua elemen bangsa.
Metamorfosa Seorang Soekarno begitu sempurna dan mencengangkan dunia. Konsep dan gagasannya sebagai pembebasan dari penjajahan telah menggelorakan kebangkitan dan perlawanan negara-negara terjajah.
Bung Karno menjadi Sosok yang disegani oleh lawan maupun Kawan. Sukarno disegani oleh Barat dengan kalimat Revusionernya AMERIKA KITA SETRIKA INGGRIS KITA LINGGIS.
Itulah Kalimat keberpihakan Soekarno kepada negara – negara terjajah sehingga penjajahan di Benua ASIA dan AFRIKA berakhir dan ditukar dengan Kemerdekaan.(ANFP P 20/01/2019)