KEDUTAAN Besar (Kedubes) Diraja Malaysia sejak pagi Senin, 5 Maret 2018 sudah mempersiapkan tiga polisi kerajaan untuk menyambut peserta aksi kasus Human Traficking atas warga negara Indonesia yang terjadi di negeri melayu tersebut.
Aliansi Persada Indonesia yang merupakan gabungan elemen termasuk di dalamnya Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) melakukan unjuk rasa didepan Kedubes Malaysia tersebut. komitmen SBSI untuk memerangi Human Traficking memang tidak pernah berubah.
Perdagangan Manusia saat ini adalah warisan sistem pembelian budak zaman kuno yang nampaknya tidak kunjung berhenti hingga saat ini.
Ketua Komite Kesetaraan Gender Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KKG SBSI) berpendapat Kematian Almarhumah Adelina Sau, TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dan ratusan TKW lainnya dalam kurun waktu 3 tahun (2015 hingga 2018) di Malaysia harus dilihat sebagai permasalahan Serius.
Karena itu ketika puluhan elemen warga NTT mendatangi SBSI untuk menjalin keperdulian disambut dengan tangan terbuka. SBSI mempersilahkan Sekretariat DPP SBSI digunakan untuk rapat-rapat persiapan aksi serta memberikan support yang dibutuhkan.
KKG SBSI pro aktif dari pertemuan ke pertemuan hingga saat aksi digelar, KKG SBSI bersama jajaran pengurus Serikat Pekerja PT. Bank MayBank Indonesia (SPBMI) yang berafiliasi dengan SBSI aktif membantu secara penuh mempersiapkan peralatan aksi hingga sang Ketua Frans Gultom ikut berorasi bersama Ketua Umum SBSI Prof Muchtar Pakpahan dan Ketua KKG SBSI Harida Bakrie.
DPP SBSI yang diwakili Partomuan Silalahi yang juga Bendahara DPP FMIG SBSI bersama Hendrik Hutagalung Sekjend DPP FPPK SBSI dan Andi Naja FP Paraga MPO DPP FMIG SBSI mengambil inisiatif bertemu dengan ketiga Polisi Diraja Malaysia melakukan dialog.
BACA JUGA: http://sbsinews.id/bakar-ban-perwakilan-persada-indonesia-diizinkan-bertemu-kedubes-malaysia/
Petugas menyambut baik dialog awal ini sebelum dialog berikutnya pada siang hari. SBSI mengusulkan agar Kedubes Malaysia berkenan menerima pengunjuk rasa dan menerima delegasi yang siap berdialog dengan petinggi Kedubes Malaysia.
Awalnya pihak Kedubes hanya menetapkan tiga orang saja untuk mewakili peserta aksi namun SBSI mengusulkan minimal sepuluh orang. Usulan ini kembali dibawa kedalam dan petinggi Kedubes Malaysia menerima.
Kepedulian dan keprihatinan SBSI terhadap korban kejahatan Human Traficking semakin dikonkritkan pada hari Rabu, 7 Maret 2018 yang mana KKG SBSI akan menggelar acara “Temu Wicara” di Sekretariat DPP SBSI Jalan Tanah Tinggi II No.25 Johar Baru Jakarta Pusat dengan menghadirkan pembicara yang konsisten berjuang di bidang Kesetaraan Gender dan perlindungan TKI.
Dipastikan sejumlah rekomendasi akan diterbitkan menyikapi persoalan Kesetaraan Gender dan TKI saat ini. Lembaga Kelengkapan DPP SBSI yang dikomandoi Harida Bakrie, Yudo Kusumawardhani dan Wahyuni Indrijanti ini merupakan tiga srikandi SBSI yang berupaya menghadirkan Acara Temu Wicara dengan mengundang semua pihak yang perduli dan dapat bergerak bersama memberi solusi terhadap persoalan ini.
DPP SBSI berharap acara ini bermanfaat bagi bangsa dan akan terus menginisiasi pemecahan persoalan di bidang Kesetaraan Gender dan TKI. Kami mendukung penuh KKG SBSI dan Salam Sidaritas
Ditulis Oleh: Andi Naja FP Paraga (Sekjend DPP SBSI)