Update kabar dari Papua, mulai dari pengungsi sudah kembali ke kampung halamannya, Panglima TNI dan Kapolri serahkan bantuan ke Sentani, sebanyak 60 personel TNI/Polri, Hingga Kapolda Papua sebut ada Posko siluman di Sentani.
SBSINews – Sebanyak 1.051 warga dari delapan kampung di distrik Balingga, kabupaten Lanny Jaya, Papua kembali dari pengungsiannya pascapenembakan tukang ojek pada awal November 2018 lalu.
Sekda Lanny Jaya, Christian Sohilait mengatakan, ribuan pengungsi tersebut kembali dari sejumlah kampung dan distrik terdekat Balingga pada Kamis (21/3/2019) pagi.
“Mereka ini terhitung sudah mengungsi selama lima bulan yakni dari November 2018 hingga Maret 2019. Mereka mengungsi di sejumlah kampung di distrik Balingga Barat, distrik Wano Barat,dan distrik Brua,” katannya pada Minggu (24/3/2019).
Sekda menjelaskan, awal mula terjadi pengungsian besar-besaran tersebut karena penembakan dari kelompok Purom Wenda (TPN/OPM) terhadap tukang ojek pada 2 November 2018, selanjutnya pada keesokannya harinya ketika aparat keamanan hendak mengambil jenazah terjadi kontak senjata.
“Jadi, yang mengungsi itu awalnya sebanyak 1.800 warga dari Balingga ke kampung dan distrik terdekat, lalu 700 warga diantaranya kembali secara kelompok ke Balingga, sisanya masih bertahan hingga Kamis(21/3/2019) mereka kembali,” katanya.
1.051 warga dari delapan kampung di Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya, Papua kembali dari pengungsiannya pascapenembakan tukang ojek pada awal November 2018.
Namun, berkat upaya pendekatan dari pemkab Lanny Jaya dibantu oleh Polri dan TNI melalui satuan tugasnya berhasil membujuk ribuan warga tersebut agar kembali ke Balingga.
Apalagi dalam waktu tidak lama akan dilaksanakan pesta demokrasi pemilihan presiden dan legislatif pada 17 April 2019.
“Yang jelas pengungsi kembali pada Kamis (23/3/2019) itu adalah warga Balingga, yang saat itu mengungsi karena adanya pembunuhan tukang ojek pada November 2018,” kata Sekda.
Sedangkan, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, pengembalian 1000-an pengungsi itu merupakan upaya dari Polres Lanny Jaya dan jajaran yang dibantu oleh pihak terkait.
“Yah, itu upaya dari Polri lewat Polres Lanny Jaya dan pihak lainnya,” katanya yang dikutip dari Antara.
Kapolres Lanny Jaya AKBP Murjatmo Edi ketika dikonfirmasi terkait ribuan pengungsi Balingga dari berbagai kampung dan distrik terdekat, membenarkan hal itu.
“Maaf baru turun dari gunung, benar sudah kembali,” tandasnya.
Sementara, Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, suasana kondusif yang membuat warga kembali ke kampung halamannya.
Ia menjelaskan, timnya mendampingi para pengungsi turun dari gunung kembali ke rumahnya masing-masing.
Setelah tiba di kampung halamannya, mereka melaksanakan upacara adat bakar batu.
“Suasana sudah kondusif dan kami acarakan upacara adat bakar batu,” ujar Martuani.
Apa itu Tradisi Upacara Bakar Batu?
[25/3 16.47] sabinusmoa72: Terpisah, kelompok KKB melalui akun facebook TPNPB mengancam pemerintah daerah di Papua dan Papua Barat, termasuk gubernur dan bupati agar tidak memekarkan provinsi ketiga di Pulau Papua.
Berikut ancaman TNPPB tersebut:
TPNPB-OPM Menolak Semua Program Pembangunan di Tanah Papua Oleh Pemerintah Kolonial Republik Indonesia dan Mengeluarkan Peringatan Keras
Perihal : Peringatan Keras KOMNAS TPNPB Kepada Semua Bupati dan Gubernur di Dua Provinsi di Tanah Papua
Dengan hormat,
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) mengeluarkan peringatan keras kepada Semu Bupati dan dua Gubernur Kolonial Indonesia di seluruh wilayah teritori West Papua bahwa segera hentikan niat jahat anda untuk melakukan Pemekaran Provinsi Baru di Tanah adat Bangsa Papua.
Dalam hal ini kami, TPNPB-OPM mempunyai catatan dan kami dengar bahwa Semua Bupati di Papua berlompa untuk melakukan pemekaran Provinsi Baru.
Hal ini kami menilai bahwa itu adalah agenda rahasia untuk menghancurkan hak ulayat dan hak hidup Rakyat orang asli Papua yang di atur oleh Jakarta.
Oleh karena itu TPNPB-OPM menolak semua bentuk Pemerkaran Provinis Baru di Tanah adat kami, karena Pemekaran Provinsi Baru di Tanah Papua bukan untuk Orang Asli Papua, tapi itu merupakan tujuan dominasi penduduk imigran dari Pulau Jawan dan daerah lainnya di Tanah kami.
Dan Peringatan ini juga kami kirim lebih khusus kepada Bupati-Bupati di Wilayah
Mepago, yang sangat ambisius tanpa mempertimbangkan Hak-hak dan keselamatan hak hidup orang asli Papua.
Sekali lagi jangan buat Pemekaran Provinsi di Wilayah Mepago, jika anda tidak
mengindahkan peringataan kami maka kami akan cari anda sebelum atau pun setelah Papua merdeka.
[25/3 16.57] sabinusmoa72: Dan juga kami berikan peringatan Keras kepada semua Bupati-Bupati lain di Seluruh Tanah Papua, Termasuk Walikota Jayapura kami berikan bperingatan keras. Wali Kota Jayapura Tomi Mano stop ambisi untuk bikin Provinsi Tabi.
Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe dan Gubernur Kolonial di Manokwari
Mantacan untuk tidak melakukan Provinsi Baru di tanah adat kami.
Catatan Penting:
1. Ingat bahwa Papua pasti akan merdeka, karena kebangkitan Nasional yang
telah bangkit melalui Generasi muda Papua dan melakukan perjuangan yang
gigi di era globalisasi ini Indonesia tidak akan mampu meredamkannya;
2. Ingat juga bahwa Pengalaman Timor Leste adalah Pelajaran yang berharga,
karena setelah Papua merdeka kami akan cari orang asli Papua yang bikin
Pemekaran Provinsi baru yang sebenarnya memberikan keuntungan hanya bagi
Kolonial Indonesia;
3. Anda boleh kerja dengan Pemerintah Kolonial Republik Indonesia untuk
memenuhi kebutuhan hidup, namun ingat bahwa jangan korbankan hak hidup
orang asli Papua;
4. Dan silakan ikuti perjuang anak-anak muda Papua, dimana berjuang dengan gigi dan dengan punuh sadar demi merebut kemerdekaan bangsa Papua. Hal ini
tidak akan di block oleh Pemerintah Kolonial Republik Indonesia dan Papua
pasti akan MERDEKA. Kami percaya dan berjuangan dengan iman teguh.
Demikian pernyataan Markas Pusat KOMNAS TPNPB, dan pernyatan peringatan ini kami keluarkan guan dapat menjadi perhatian oleh semua orang Asli Papua di seluruh Teritori Tanah Papua. Terima kasih atas perhatian Anda.
Dikeluarkan : Dari Markas Pusat KOMNAS TPNPB
Pada tanggal : 18 Maret 2019
Atas nama Bangsa Papua
Kepala Staff Umum KOMNAS TPNPB
Ttd
Mayjend Terryanus Satto
NRP: 73120000003
JUBIR KOMNAS TPNPB
Ttd
Sebby Sambom
(Sumber: TRIBUN-MEDAN.COM)