SBSINews -Supermoon merupakan fenomena alam, di mana bulan tampak lebih besar ketimbang sebelumnya. Penduduk Bumi bisa melihat fenomena ini pada malam Kamis (21 Maret), seperti dilansir Thestar, Kamis (21/3/2019).

Kabarnya, ini akan menjadi supermoon yang terakhir di tahun ini. Diperkirakan supermoon akan terlihat kembali pada Februari tahun depan.

Fenomena supermoon terjadi ketika bulan berada dalam jarak terdekat dengan Bumi. “Supermoon adalah fenomena purnama terbesar karena jarak Bumi-Bulan terdekat. Purnama Maret ini masih tergolong supermoon,” kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin seperti dilansir Okezone.

Lebih lanjut Thomas mengatakan efeknya dari fenomena ini yakni pasang maksimum air laut. “Dalam kondisi normal tidak masalah. Tetapi bila ada cuaca buruk di laut yang menyebabkan gelombang tinggi, kombinasi dengan pasang maksimum bisa menyebabkan banjir rob yang melimpas ke daratan lebih jauh dari biasanya,” jelasnya.

Bulan Berada di Jarak Terdekat dengan Bumi

Astronom Shahrin Ahmad mengatakan bulan akan berjarak 360.087 km dari Bumi. Jarak rata-rata Bulan dari Bumi adalah 384.400 km.

“Bulan purnama akan lebih besar dari biasanya. Itu akan terlihat dengan mata telanjang,” katanya.

Supermoon telah terjadi dua kali tahun ini, yakni pada Januari dan Februari. Penampakan Februari adalah yang terbesar dan terdekat dengan Bumi.

Rata-rata, supermoon dapat dilihat tiga kali setahun. Shahrin mengatakan penampakan itu terlihat di mana saja di seluruh negeri, tergantung pada cakupan awan.

“Penampakan terbaik akan berada di puncak bukit atau gedung tinggi, di mana tidak ada halangan,” ujarnya.
(Sumber: Abadikini.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here