Ada sejuta alasan untuk bersyukur. Bila kacamatanya bukan semata materi yang serba terukur. Atas segenap ujian yang Allah berikan, banyak sisi positif yang bisa kita temukan. Ini bukan masalah musibah yang menimpa, tetapi tentang cara kita menyikapinya.
Petuah bijak menuturkan, “Hidup yang kau keluhkan adalah hidup yang orang lain inginkan.” Dari situ semestinya kita menyadari. Hidup yang kita ingini boleh jadi adalah hidup yang orang lain hindari. Jadi, kalau memang mendamba, syukuri dahulu apa yang saat ini kita punya.
Petuah di atas cukup mudah kita qiyaskan. Diantara kita mungkin ada yang tidak sejalan dengan pasangan hidup kita. Padahal, “Pasangan hidup yang kau keluhkan adalah pasangan hidup yang orang lain inginkan.” So, bukankah semakin indah hidup ini bila kita menghikmati apa yang sudah dimiliki? Bersama-sama belajar: belajar sadar diri, belajar memahami, belajar mengerti, belajar melengkapi, belajar saling menerangi jalan sunyi menuju ridha Ilahi.
Tidak sedikit yang kesal dengan buah hatinya sendiri. Sementara, “Anak yang kau keluhkan adalah anak yang orang orang lain inginkan.” Bila anak nakal, yang dilihat bukan nakalnya saja. Tetapi kemurahan Allah yang masih mengamanahkan anak dan memberi kesempatan untuk belajar dari kenakalannya.
Cukup banyak yang menyesalkan sikap orang tuanya hingga berkurang rasa hormat pada keduanya. Kalau direnungi, “Orang tua yang kau keluhkan adalah orang tua yang orang lain inginkan.” Seringkali yang ada tidak terasa nilainya hingga lupa mensyukurinya. Nanti, kalau yang ada sudah tiada yang tersisa hanya sesalnya.
Terakhir kali, teruntuk orang-orang spesial yang membersamai perjalanan panjangku. Aku ucapkan terima kasih atas segenap cinta dan kebaikan yang dicurahkan. Untuk ayah ibundaku, isteri tercintaku, adik-adikku, saudara-saudaraku, sahabat-sahabat dan teman-temanku, mereka yang menyebut-nyebutku dalam doa tulusnya, dan semua yang tidak mungkin aku sebutkan satu-persatu.
Ya Allah, sayangilah mereka. Izinkan aku selalu belajar dari mereka dan terus mensyukuri kehadiran mereka. Maafkanlah aku bila seringkali mengeluhkan mereka atau mengeluh karena mereka. Ya Allah, rahmatilah kami semua.
Fakultas Ilmu Agama Islam UII Yogyakarta
Ka’ Sams,
Bandara Radin Inten II,