SBSINews – Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan tiga rumah susun (rusun) sekaligus di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Peresmian tersebut mengambil tempat di STKIP PGRI, Jumat (4/1/2018).

Dua dari tiga adalah rusun mahasiswa yakni Rusun IAIN dan STKIP PGRI Tulungagung. Sedangkan satu rusun lainnya merupakan rusunawa bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kelurahan Jepun.

Hadir mendampingi Presiden dalam penekanan tombol peresmian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Plt Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Ketua STKIP PGRI Tulungagung Imam Sujono, dan Rektor IAIN Tulungagung Maftukhin.

Usai peresmian, Jokowi meninjau ke dalam Rusun, melihat kondisi dan fasilitas Rusun Mahasiswa STKIP PGRI. “Saya sudah masuk ke ruangannya, saya kira kualitas pengerjaannya juga sangat bagus,” katanya.

Jokowi mengatakan fasilitas rusun diperlukan untuk mahasiswa sebagai bagian dari program pengembangan SDM. Pada 2019, dia mengungkapkan, pemrintah merencanakan pembangunan rusun sebanyak 300 tower.

“Sebanyak 45 ada di Jawa Timur dan termasuk provinsi yang paling banyak akan dibangun rusun, karena di sini betul-betul dimanfaatkan dan sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan rusun di samping untuk pekerja, MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), TNI/Polri, juga diperuntukkan untuk mahasiswa dan santri. Hal ini merupakan bentuk perhatian dan keseriusan pemerintah dalam penyediaan rumah dan penataan kawasan lingkungan pendidikan.

“Tahun 2018 lalu ada 275 tower rusun yang dibangun, 30 persennya sekitar 100 unit merupakan rusun mahasiswa dan ponpes,” kata Basuki.

Rusun Mahasiswa IAIN Tulungagung usai diresmikan Presiden Jokowi, Jumat (4/1/2019).

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi AH mengatakan, rusun telah dilengkapi fasilitas listrik, air, kamar mandi luar dan meubelair seperti tempat tidur bertingkat, lemari dan meja belajar. Kedua rusun mahasiswa tersebut memiliki tipe 24 setinggi tiga lantai, dengan jumlah masing-masing sebanyak 37 unit yang dapat menampung 144 mahasiswa.

“Karena rusun ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang termasuk milenial, maka desainnya pun dibuat terlihat dinamis dengan corak warna yang tidak monoton seperti rusun pada umumnya,” ujar Khalawi.

Pembangunan rusun IAIN Tulungagung dilaksanakan pada tahun anggaran 2018 dengan biaya pembangunan sebesar Rp9,47 miliar. Sementara untuk rusun STKIP dibangun dengan biaya sebesar Rp8,35 miliar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here