LANGKAT SBSINEWS – Sedikitnya 648,4 hektar tanaman padi di Kecamatan Stabat, Binjai, Secanggang dan di Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara terancam gagal panen akibat terendam banjir, selama seminggu ini kawasan Langkat diguyur hujan deras.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat, Nasiruddin melalui Kasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Pertanian, Defianta SP, Jumat (12/10) menyampaikan kepada SBSINEWS bahwa kurang lebih 648,4 hektar sawah di empat kecamatan tenggelam akibat banjir.
Di Kecamatan Stabat 183,4 hektar meliputi arel tanaman padi varitas Ciherang, Mekongga dan Infari. Yakni di Desa Pantai Gemi seluas 60 hektar umur tanam 1-30 Hari Setelah Tanam (HST).
Di Desa Sidomulyo seluas 10 hektar umur tanaman 3-7 HST. Di Desa Arah Condong 113 hektar, dengan kondisi umur tanaman 1-30 HST dan Desa Kwala Bingai seluas 0,4 hektar dengan umur tanaman 15 hari setelah tanam.
“Untuk Kecamatan Binjai, banjir menenggelamkan tanaman padi veritas Ciherang seluas 40 hektar, diantara di Desa Suka Makmur 10 hektar dan Desa Sambi Rejo 30 hektar, dengan umur tanaman antara 1-7 HST. Di Kecamatan Secanggang, banjir menenggelamkan tanaman padi bervaritas Inpari dan Mekongga seluas 382 hektar, dan di Desa Kepala Sungai seluas 105 Ha, dengan umur tanaman 7-45 HST”, sebutnya.
Dirincikan Defianta, di Desa Perkotaan Kecamatn Secanggang tanaman padi tenggelam seluas 152 hektar, dengan umur tanaman 60-80 HST, dan di Desa Karang Gading seluas 128 hektar dengan umur tanaman padi berumur 60-90 HST.
“Kemudian untuk Kecamatan Hinai, tanaman padi tenggelam air tidak begitu luas dari data perdesaan. Namun kalau di global ada seluas 43 hektar. Yakni di Desa Suka Jadi 5 hektar, Paya Rengas 15 hektar, Desa Baru Pasar Vlll 8 hektar, Kebun Lada 3 hektar, Tanjung Mulia 5 hektar, Muka Paya 5 hektar, dan di Desa Suka Damai Timur 2 hektar dengan tanaman berumur 14-30 hari setelah tanam, dengan veritas padi Infari 32 dan Mekongga”, rincinya. (BH)