LAHAT, SBSINews.id – Ratusan buruh dari PT. Sriwijaya Distribusindo Raya (SDR) yang tergabung dalam Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Lahat harus pulang dengan rasa kecewa. Hal itu terjadi lantaran aspirasi yang ingin mereka sampaikan kepada para wakil rakyat di Kantor Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lahat tak medapat respon.
Harapan sekitar 300 peserta aksi tersebut harus pupus stelah tak satupun wakil rakyat yang berkantor hari itu. Hampir 3 jam mereka menunggu dan tidak kunjung ditemui. Setelah arahan pihak Polres Banyuasin, akhirnya massa membubarkan diri dengan rasa kesal dan kecewa.
Erwin selaku pimpinan aksi, menyesalkan sikap wakil rakyat Lahat karena tidak satu pun dari anggota dewan yang mau menemui mereka padahal buruh butuh mereka.
“Kata petugas kondisi kantor kosong, tanggal 20 Februari 2018 kami akan datang kembali. Dan bila nanti kami tidak ditanggapi, kami akan kembali dengan massa yang lebih banyak lagi,” ujar Erwin.
Para buruh sejetinya menuntut agar PT. SDR segera melaksanakan anjuran Disnakertrans Lahat yang menyatakan mempekerjakan kembali anggota SBSI yang di PHK sepihak dan membayar upah selama proses PHK.
Selain itu, mereka juga mendesak PT. SDR menghapuskan potongan 60% upah karyawan apabila terjadi kecelakaan kerja dan mengembalikan gaji yang telah dipotong, serta membatalkan surat peringatan terhadap Ketua dan anggota SBSI karena PP yang dibiat bertentangan dengan hukum.
Selain itu, mereka juga meminta dicabut ijin operasional perusahaan outsourching di PT SDR, dan ganti atau copot Oktariani dari jabatannya karena sangat arogan, sehingga hubungan SBSI dan perusahaan tidak harmonis.(syaiful)
Baca juga: http://sbsinews.id/sampaikan-aspirasi-ratusan-anggota-sbsi-datangi-kantor-dprd-lahat/