Bapak Rahmat Kepala Desa Rawa Urip di kediamannya Beliau menjabat Kepala Desa sejak 4 tahun yang lalu DAN Andi Naja FP Paraga Koord Kehumasan DPPKSBSI
Bapak Rahmat Kepala Desa Rawa Urip di kediamannya Beliau menjabat Kepala Desa sejak 4 tahun yang lalu DAN Andi Naja FP Paraga Koord Kehumasan DPPKSBSI

Tahun 2016 adalah Tahun Pertama sekaligus Terakhir Kunjungan Rombongan DPP KSBSI di Kabupaten Cirebon tempatnya di Desa Rawa Urip bertemu Kelompok – Kelompok Petani Garam atas Inisiasi Korwil KSBSI Jawa Barat kala itu masih diketuai Drs Utuy Suyaman dkk. Lupa hari, tanggal dan bulan diadakannya pertemuan yang dihadiri langsung Pendiri KSBSI serta Ketua Umum DPP KSBSI saat itu Alm Prof Dr Muchtar Pakpahan. SH.MA beserta Kepala Instansi Pemerintah Kabupaten Cirebon, bahkan tak satupun nomor HP dari Ketua Kelompok Tani Tambak yang masih ada karena HP kami pernah hilang.

Berkat Tumpangan Mobil Seorang teman bahkan bersedia mengantar kami langsung ke Desa Rawa Urip yang cukup jauh dijangkau akhirnya sampai juga. Kantor Desa Dan Masjid Jami Desa Rawa Urip masih berdiri tegak sebagai saksi pernah sebagai tempat berlangsungnya kegiatan KSBSI bersama Kelompok Tani Garam dengan DPP KSBSI bersama Perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon. Saya teringat Beberapa Kelompok Tani Garam menyampaikan keluh kesahnya tak mampu memproduksi garam yang putih karena tak memiliki tekhnologi merubah garam dari kuning menjadi putih. Mereka juga menginginkan agar ada pihak yang mendorong penuh perhatian Pemerintah  baik Daerah terlebih – lebih Pusat untuk membimbing dan mengarahkan Kelompok Tani Garam dari sekedar tradisional menjadi Semi Moderen dan Usulan yang paling penting dari mereka adanya akses kepada Investor Lokal sehingga mereka memiliki pendamping didalam mengembangkan usahanya.

Kala itu DPP KSBSI melalui Prof Dr Muchtar Pakpahan. SH. MA bersedia memfasilitasi bahkan memperjuangkan keinginan Para Kelompok Petani Tambang itu serta berjanji akan mulai menyurati Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian BUMN dan lain – lain. Namun  karena sesuatu dan lain hal kami tak pernah kembali lagi dan pada saat sama Prof Dr Muchtar Pakpahan. SH. MA juga meninggal dunia. Namun kami masih teringat akan janji tersebut serta merasa paling bertanggung jawab untuk melanjutkan janji yang sudah diberikan. Kamis 9 Maret 2023 kami bertemu dengan  Bapak Rahmat Kepala Desa Rawa Urip di kediamannya. Beliau menjabat Kepala Desa sejak 4 tahun yang lalu tentu tidak mengenal kami. Setelah memperkenalkan diri beliau pun mempersilahkan kami masuk didalam rumah sederhana beliau. ” Terimakasih Bapak berkenan datang kembali kesini” Demikian kalimat pembuka beliau mengawali pertemuan itu. Beliau berkata, Sejak beberapa tahun terakhir Pihak Pemerintah Pusat terutama Setneg dan Kementerian KKP sering berkunjung ke Desa Rawa Urip secara khusus berdiskusi tentang Garam. Pemerintah Pusat tak memiliki kendala tentang Tekhnologi yang dibutuhkan Petani Tambak apalagi kendala menjual produksi karena Indonesia memang kekurangan garam hingga harus import. Namun kendala terbesar untuk memproduksi garam di Wilayah Pesisir dalam beberapa bulan pada setiap tahun adalah besarnya Ombak Laut yang sampai ke Pantai dan Tingginya Curah hujan. Kedua kendala ini belum didapatkan teknologinya sehingga upaya memecah ombak dan mengalihkan hujan tak bisa dilakukan. Kendala Yang  terakhir ini menjadi Pekerjaan Rumah(PR)  Pemerintah Pusat yg sudah dijanjikan kepada kami serta kepada Petani Garam di Seluruh Indonesia, Ujarnya

Setelah berdiskusi panjang lebar kami sepakat untuk tetap membangun sinergi. Kami pun pamit pulang ke tempat beristirahat sambil merenungkan. Rasanya ada peran DPP KSBSI saat setelah pertemuan dengan kelompok petani garam itu. Saya yakin Alm Prof Dr Muchtar Pakpahan. SH. MA. telah melakukan Surat Menyurat kepada Kementerian KKP dan Setneg. Keyakinan kami cukup beralasan mengingat beliau sosok yang aktif surat menyurat terlebih – lebih kepada Pemerintah jika berkaitan dengan kebutuhan rakyat. Desa Rawa Urip dan Petani Garam di sana adalah jejak – jejak Konsolidasi dan perjuangan KSBSI memenuhi hajat rakyat, setidaknya Slogan SBSI KUAT RAKYAT SEJAHTERA terlihat nyata hidup dalam kenangan rakyat Indonesia.

Penulis

Andi Naja FP Paraga

Koord Kehumasan DPP KSBSI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here