Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengungkapkan Pemerintah Finlandia dan Pemerintah Spanyol berminat bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk terlibat dalam pembangunan IKN.
“IKN menyambut baik negara-negara yang ingin bekerja sama membangun Nusantara,” kata Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Bambang menambahkan, sebelumnya sudah ada beberapa negara yang menyatakan ingin bekerja sama seperti Korea dan Arab Saudi.
“Kami terbuka bagi investor mana pun untuk bekerja sama dalam sektor tertentu,” katanya.
Pemerintah Finlandia dan Spanyol bertemu dengan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono untuk membahas kerja sama pembangunan IKN.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor otorita itu, Kepala Otorita didampingi Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ali Berawi, dan Sekretaris Otorita Achmad Jaka Santos Adiwijaya.
Kedua negara tersebut menyatakan ingin bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk terlibat dalam pembangunan IKN.
Hadir mewakili Finlandia Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Perdagangan Internasional Kementerian Luar Negeri Finlandia Nina Vaskunlahti, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Pekka Kaihilahti, dan 12 perwakilan perusahaan dari Business Finlandia, di antaranya dari Betolar, KONE, dan Wärtsilä.
Dalam kesempatan itu, masing-masing perusahaan menjelaskan bagaimana bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk pembangunan IKN.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Spanyol dihadiri oleh Duta Besar Spanyol Francisco Aguilera dan Atase Perdagangan Spanyol Jose Angel Molero Gonzalez.
“Kami juga memindahkan ibu kota kami di masa lalu, dan kami berharap dapat berkontribusi pada proyek IKN,” ujar Aguilera.
Aguilera juga menambahkan bahwa Spanyol ahli dalam hal teknik dan juga keuangan.
Sebelumnya, Bambang Susantono menyatakan ibu kota baru nantinya akan menjadi salah satu kota paling berkelanjutan tidak hanya di tingkat Asia namun juga di tingkat dunia.
“Kami membangun IKN Nusantara menjadi salah satu kota yang paling berkelanjutan tidak hanya di Asia tetapi juga di dunia,” katanya dalam acara High Level Experts and Leaders Panel (HELP) Conference Presidensi G20 Indonesia di Bali, Jumat.
Bambang menjelaskan hal itu akan terwujud karena pembangunan IKN Nusantara sangat mengutamakan aspek layak huni yaitu memperhatikan lima elemen kota modern masa depan yaitu hijau, cerdas, inklusif, risilient dan berkelanjutan.
Menurutnya, kelima elemen ini akan membuat IKN Nusantara untuk menjadi ramah alam, berorientasi pada manusia dan memiliki akses yang sangat baik dan layanan perkotaan yang berkualitas.
IKN Nusantara turut dirancang sebagai smart city yakni akan didukung oleh teknologi canggih di berbagai bidang termasuk dalam pengelolaan sumber daya air dan pembuangan limbah.
Bahkan pemerintah merancang IKN Nusantara untuk menjadi Kota Hutan Lestari yaitu hanya sekitar 25 persen dari seluruh IKN yang akan menjadi lingkungan terbangun.
Sementara 75 sisanya akan dipertahankan sebagai kawasan hijau, termasuk 65 persen dari kawasan akan tetap menjadi hutan tropis yang berperan sebagai penyerap karbon.
Bambang menjelaskan penciptaan hutan tropis dilakukan melalui proses penghijauan untuk melestarikan ekologi dan meningkatkan penyerapan air untuk mengurangi risiko banjir termasuk menyerap karbon.
“Ini dikombinasikan dengan area terbangun yang sangat terkontrol sehingga memungkinkan otoritas untuk meminimalkan emisi karbondioksida di kota (IKN Nusantara),” jelasnya.
Oleh sebab itu, IKN Nusantara yang saat ini masih dalam tahap pembangunan infrastruktur nantinya akan menjadi kota netral karbon pada 2045.
IKN Nusantara yang akan menjadi kota netral karbon pada 2045 tersebut akan berkontribusi terhadap upaya Indonesia dalam mewujudkan target Nationally Determined Contribution (NDC) sekaligus Paris Agreement.
Redaksi SBSINEWS
27 Nopember 2022