Kisah Neymar tak jauh dari apa yang sering kita lihat di Indonesia: anak yang kesal matematika, memilih kabur untuk main bola, lalu meletakkan sepasang sandal jepit–diatur jaraknya–untuk jadi gawang.

Main dengan fasilitas seadanya, tapi dengan mimpi setinggi-tingginya untuk jadi pemain sepak bola dunia.

Keinginan besar Neymar untuk menjadi pemain sepak bola, ternyata bisa mengatasi semua tantangan yang dihadapi waktu masih muda. Fokus dengan tujuan untuk jadi lebih baik, adalah alasan Neymar bisa menjadi salah satu pemain sepak bola paling sukses.

Maka buat saya,

BUMN juga harus FOKUS pada tujuan awal: memberikan nilai ekonomi dan sosial pada negara. Caranya? FOKUS pada core business masing-masing.

PFN misalnya. Jangan bikin film, karena bukan ahlinya. Lebih baik fokus menjadi ekosistem yang mendukung industri film. Salah satunya, menyediakan pembiayaan produksi film.

BUMN jangan punya cucu perusahaan kecil-kecil lalu bersaing dengan UMKM. Justru harus membantu pembiayaan dan pendampingan bagi masyarakat yang merintis usahanya. Karena itu kami menyalurkan KUR melalui Bank Himbara, juga ada kredit mikro untuk ibu-ibu dari PNM Mekaar.

Alhamdulillah setelah tiga tahun melakukan transformasi, pendapatan konsolidasi BUMN tahun 2021 meningkat menjadi Rp 2.292,5 triliun, atau tumbuh 18,8%. Laba bersih tahun 2021 meningkat menjadi Rp 124,7 triliun atau naik 838,2%, naik signifikan dari tahun sebelumnya yakni Rp 13,3 triliun.

Tapi,

kira-kira Neymar bisa membawa Brasil menang ga ya melawan Serbia? Atau akan ada kejutan seperti pertandingan Argentina dan Jerman kemarin?

Penulis

Erick Tohir

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here