Bicara tentang superstar, orang hny mngingat Ronaldo (CR7) yg mendribble bola dg penuh arogansi dan Messi (Leo) yg membawa bola dengan melejit-lejit.
Orang lupa akan Iniesta yg bermain bola dg kepolosan spontanitas, dan tanpa kembangan. Tidak kereken dan tidak ngereken (peduli) kebintangannya. Jarang mau difoto dan sama sekali tak mau menonjolkan diri, pendek kata, terlalu sederhana utk menjadi bintang.
Iniesta, berasal dari desa kecil Fuentealbilla yg berpenduduk 2000an jiwa. Ditemukan Albert Benaiges (pemandu bakat FC Barcelona) pada tahun 1996, lalu dibawa k sekolah dan internat bola La Masia..
Hari-hari pertamanya di La Masia sering menangis karena rindu kepada ayah dan ibunya di desa. Berat baginya berpisah dengan orang tua dan desanya..
Kemudian menjadi bintang Barcelona, dan golnya yg bersejarah waktu perpanjangan (menit – 116) kegawang Belanda pada final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, dan yg menjadikan Spanyol menjadi juara dunia untuk pertama kalinya, tetap saja tidak merubah hidup dan hatinya, masih sesederhana hidup dan hati anak desa..
Teladan yg baik dan yg layak dikenang, rasanya pantas untuk menyampaikan ucapan hbd (12/5) Iniesta, walau sudah terlambat dua hari..
Bravo Iniesta.. !
(ANFPPM)