Sebelum ini, saya pernah menulis mengenai siasat Indonesia menghadapi boycot US dan Eropa, jika mereka tetap mengancam tidak hadir dalam G-20, saat Indonesia tetap mengundang Rusia.
Anda tahu? Roda berputar!
Dominasi US dan Eropa semakin kelihatan sangat melemah. Eropa dan US sebenarnya merupakan negara yang sangat minim resourches, demi tetap mempertahankan dominasi, mereka kemudian mahir dalam modal dan teknologi. Mereka beli bahan mentah, mereka melakukan industrialisasi, lalu menjual kembali dalam bentuk barang jadi.
Begitu terus berulang, mereka menikmati laba yang sangat tinggi, lalu uang itu dipinjamkan pada negara-negara produsen dalam berbagai lembaga keuangan yang mereka bentuk sendiri. Sehingga, selain mendapat keuntungan laba produksi industri, mereka juga mendapat laba dari industri jasa.
Negara-negara produsen resources seperti Indonesia, India, Brazil, dan juga bahkan Rusia, selalu menjadi sapi perah, disedot kekayaannya, lalu diberi utang. Akhirnya, semakin lama semakin bergantung pada mereka, pada akhirnya tak mampu menolak monopoli, aturan perdagangan, bahkan penentuan harga.
Inilah yang disebut oleh Sukarno sebagai Neo-Kolonialisme, secara politik mereka tidak lagi menjajah, namun secara ekonomi mereka menjadikan kita budak! Rusia, India dan Indonesia semakin sadar akan kondisi ini.
Apa yang pada era 60 diperjuangkan oleh Sukarno dengan mendekati India dan Rusia, setelah melewati setengah abad, barulah Indonesia memantabkan diri kembali untuk berdikari! Apa yang oleh Sukarno disebut sebagai berdiri di kaki sendiri!
Momentum ini ditandai oleh kenekatan Jokowi dalam melarang ekspor Nikel. Indonesia itu surganya Nikel, dan Eropa tak akan mampu memproduksi baja tanpa Nikel. Eropa juga tak akan mampu menjual teknologinya tanpa bahan baku baterai Lithium ini.
Jokowi telah beberapa kali meminta kerjasama transfer teknologi, Nikel boleh dinikmati mereka, namun teknologi harus ditransfer ke dalam negeri, mereka menolak mentah-mentah. Bahkan kerjasama dengan Elon Musk juga sangat alot, karena syarat mutlak yang diajukan oleh Indonesia adalah satu yang terpenting, transfer teknologi, namun ditolak mentah! Sekalipun kemudian Elon Musk mulai melunak dan kembali mendekati Indonesia.
Kebijakan Jokowi dalam melarang ekspor Nikel ini, membuat eropa berang! Mereka menuduh Jokowi tidak sehat dalam berdagang. Jokowi pun digugat di WTO karena ini. CPO selama ini diekspor dalam bentuk mentah dan minyak goreng ke eropa. Melihat kenekatan Jokowi, akhirnya Eropa balik menyerang dengan mengeluarkan ultimatum melarang impor CPO dari Indonesia. Katanya, produksi Sawit itu merusak hutan.
Apa yang dilakukan Jokowi? “Kalau anda tidak mau beli CPO sawit Indonesia, gapapa! Saya akan pakai di negeri sendiri”. Jokowi akhirnya menjamurkan produksi Biodiesel 30 untuk menyerap kebutuhan CPO di dalam negeri sendiri. Terakhir, lebih ganas lagi! Jokowi melarang ekspor CPO dan Minyak Goreng ke luar negeri!
Eropa sudah tiga hari ini tidak lagi bisa mengimpor CPO dan minyak goreng dari Indonesia, Nikel pun sudah hampir setahun tak bisa mengimpor dari Indonesia. Ditambah lagi, Rusia kini melarang ekspor Gas ke Eropa. Apa gak kalang kabut itu Eropa?
Selama ini, Eropa dan US bermain topeng. Mereka membangun banyak sekali manufactur di India, karena tenaga kerja di India itu murah. Mereka sok jagoan menolak undangan investasi dari Indonesia, karena Indonesia mengajukan syarat transfer teknologi serta syarat kepemilikan saham 51% untuk tambang dan mineral. Eropa dan US berfikir, Indonesia tak akan mampu bertahan tanpa kucuran modal.
Alhasil apa? Ternyata China hadir bak pahlawan, menawarkan berbagai macam investasi dengan tanpa alergi soal transfer teknologi. Jepang juga memilih ambil aman, so far mereka sangat lunak dengan berbagai persyaratan yang diajukan oleh Indonesia. Mereka sadar bahwa memang resourches di negaranya terbatas.
Korea pun demikian, sangat antusias menggalang investasi ke Indonesia. Hari ini, surga investasi itu berada di Indonesia kawan! Mau mengajukan syarat apapun, mudah bagi Indonesia memenangkan deal-deal agreement. Bahkan, Jepang pun tak berani ikut-ikutan Eropa dan US memboikot G-20.
Anda tahu? Kekayaan alam kita dan government power kita hari ini berbanding lurus dengan kekuatan diplomasi kita dalam kancah internasional. Sekarang semua bahan baku mulai stop ekspor, apa kabar manufaktur Eropa dan US di India? Kebakaran jenggot kawan!
US sok-sokan, mau hadir jika Jokowi ikut mengundang Ukraina dalam G-20, mereka pikir itu mustahil karena Ukraina bukan bagian dalam G-20. Jokowi jawab apa? “Rusia saya undang, Ukraina pun juga saya undang”. Eh! Sekarang US mulai tidak konsisten dengan syarat yang dia ajukan sendiri, tetap aja memprotes kehadiran Rusia.
Eropa! Masih tetap mau ikutan permainan US yang busuk itu? Kalian akan menjadi korban! Gas dari Rusia sudah stop! Dan kalian akan membayar mahal untuk api yang kalian sulut sendiri. Minyak bunga matahari juga berasal dari Rusia, dan sekarang tertahan suplaynya bagi Eropa.
Nikel dari Indonesia stop! Minyak Goreng juga stop! Mau makan apa kalian? Makan tuh modal utangan kalian dengan bunga bank yang mencekik itu.
Langit dunia sudah mulai bergeser kawan! Yang sejuk dan indah itu tak lagi berada di Eropa yang panas menggelora itu sekarang sedang membara di Asia! Semoga sebangsa dan setanah air paham perang yang saat ini sedang berlangsung.
Dukunglah negerimu, jangan lagi mudah tersulut cara-cara propaganda barat yang sangat busuk itu. Anda ingat kenapa Sukarno jatuh? Karena Eropa dan US sangat takut dengan “berdikari” nya Indonesia.
Sekarang!
Sekali lagi seluruh mata dunia tertuju pada Indonesia! Mereka baru sadar seberapa berbahaya Indonesia bagi kehidupan dasar mereka! Sekali lagi, Indonesia hendak menancapkan taringnya! Jangan lagi kita ulang dengan kebodohan, duri yang menusuk dari daging sendiri!
Kata Eropa……. My Lord!
Europe is under attact!
Tontonlah semua media barat hari ini, mereka semua kelojotan dengan kelakuan Jokowi. Tontonlah bagaimana dunia ikutan merasakan penderitaan antri panjang hanya untuk beli minyak goreng di supermarket!
Dulu mereka sok-sokan larang impor CPO Sekarang giliran Jokowi stop ekspor minyak goreng Baru tau rasa mereka! Masih berani-beraninya kalian boikot G-20? Masih niat banget permalukan presidensi G-20 Indonesia?
Mikir!
Penulis
Nur Cholis
Pegiat Sospol