Logo SBSI. (doc)

Salah satu isi Inpres Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program JKN, yaitu menginstruksikan Kepala BP2MI mewajibkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri kurang 6 bulan ikut JKN. Persoalannya, ketika PMI menjadi peserta aktif dengan membayar iuran dan mengalami sakit di luar negeri, apakah PMI mendapat pelayanan JKN?

Setahu kami JKN tidak melayani di luar negeri. Hal ini pun sama seperti program JKK yg tidak menjamin pembiayaan kuratif PMI yang mengalami kecelakaan kerja di luar negeri.

Kecuali pelayanan JKN di luar negeri bisa diperlakukan dengan mengacu pada regulasi di Perpres 82/2018 yang mengatur pembiayaan dengan reimbursemen bila di suatu daerah tidak ada faskes yang bekerjasama dgn BPJS Kesehatan.
Demikian juga bisa diperlakukan dgn JKK.

Kalau disuruh bayar iuran tapi selama di luar negeri tidak dapat pelayanan kuratif bila sakit, apa manfaatnya buat PMI. Kami kira sudah saatnya sistem reimbursemen pelayanan JKN dan JKK di luar negeri diberlakukan untuk PMI.

Redaksi SBSINEWS
06 Februari 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here