SBSI news.Jambi, adapun yang di lakukan Pemerintah Provinsi Jambi melakukan penertiban terhadap Pedagang Kaki Lima ( PKL) di kawasan Jembatan Gentala Arasy dan Taman Tanggo Rajo Ancol Kota Jambi yang di duga bernilai 1.8 Miliar itu di jalan depan rumah dinas wakil kepala Polda Jambi

Jumat 28 Januari 2022 jam 10 pagi yang bertempat di kantor PUPR Provinsi Jambi.Aliansi Pemantau aset Negara berunjuk rasa karena banyaknya pedagang di depan rumah wakil kepala Polda Jambi. Lendra Asmom Ketua LNDR mengatakan “bangunan tersebut sebenarnya untuk para pedagang kuliner dan jajanan, sedangkan jelas masterplan yang sudah lama di buat kok ini mau di bongkar pemerintah yang menyerap angaran besar”

Sedangkan Yeni wati Ketua LSM Komando mengatakan “pemerintah harus bertanggung jawab atas bangunan yang telah di bongkar, kasihan rakyat Kecil khususnya pedagang kaki lima yang sampai saat ini keberadaanya belum jelas.mereka berjualan demi mencari sesuap nasi”.

Barnianto ketua FORMAPEK juga mengatakan “Proyek itu baru selesai akhir Desember 2021 lalu pada pekan pertama Januari tahun 2022 Proyek itu di bongkar. Mengapa? sedangkan berdasarkan data dari di LPSE Provinsi Jambi di temukan data Proyek tersebut di kerjakan oleh CV Dwi Putri dan Pagu dengan anggaran senilai 2.048.200.000.00 Rupiah (dua miliar lebih) dan penawaran senilai 1.818.751.988 Rupiah dengan mengunakan APBD Provinsi Jambi tahun 2021.

Radja Sopian Ketua LSM IMW juga mengatakan “Aliansi Pemantau Aset Negara berdemo di PUPR Provinsi Jambi untuk meminta kepala Dinas PUPR provinsi Jambi menemui kami pendemo ini. Tetapi Fauzi tidak tahu keberadaanya di mana hanya Security saja berjaga di pos jaga dengan keadaan gerbang sudah terkunci,aneh gedung masyarakat di tutup dan dirantai gembok sedangkan pendemo hanya menyuarakan pendapat di muka umum tapi pejabat PUPR tersebut tidak kelihatan.

Donner Gultom ketua Serikat Buruh Sejahtra Indonesia (KSBSI) menyayangkan kejadian ini di mana pihak PUPR Provinsi Jambi tidak satupun menemui kami. Tidak berkelang beberapa jam, kami orasi datanglah security mengatakan pesan dari orang Humas katanya buat lah surat lagi di atur pertemuannya. Security itu juga menyampaikan poin – poin permasalahanya,kami tidak terima di suruh buat surat lagi.

Pendemo semakin panas, kawan – kawan Indra, bujang dan lain- lain mengoyang pagar tersebut dan hampir sempat memanjat pagar, karna pagar keadaan tertutup Aliansi Pemantau Aset Negara mengambil tindakan mengembok rantai yang sudah ada, di tambah lagi gembok dari pendemo di saksikan oleh aparat kepolisian dan kunci tersebut kami serahkan ke pihak kepolisian.

Pendemo juga meminta kami Aliansi Pemantau Aset Negara akan terus menyuarakan aksi ini berlanjut kemungkinan Senin depan Tanggal 31 Januari 2022 s/d tanggal 5 Februari 2022. Satu Minggu full ucap Lendra bahkan akan kami Surati Komisi pemberantasan Korupsi ( KPK ) ini diduga sudah merugikan negara sebaik nya antara Pemprov dan pihak Dinas dan Aparat supaya jangan saling lempar.

( D.G)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here