Apa yang berbeda dari keriuhan kabar tentang Timnas yang ini? Saya lihat, sangat amat jarang warga bangsa yang mencela anak – anak muda ini.
Di final AFF tahun 2010 dan 2016, saat media sosial juga sudah ada, banyak warga bangsa yang mencaci maki skuad timnas saat itu.
Ada tuduhan disuap lah, bermain males – malesan lah.
Makin tajamnya penetrasi medsos, membuat kita tahu, anak – anak ini berasal dari mana dan keluarga apa..Pendukung sejati timnas Indonesia memang akan ikut menangis saat timnas kalah dan ikut berteriak gembira saat timnas menang.
Bahkan saat layar tivi kita, yang membuat kepahitan dan kegetiran hati, melihat lini pertahanan kita dibombardir habis – habisan oleh Teerasil, Chanatip, Bodin dan Roller.
Tapi timnas yang ini memang layak kita perjuangkan dalam hati dan doa kita.
Anda tau, dari 30 pemain, 23 pemain berasal dari keluarga sederhana?
Yang bapaknya petani.Yang bapaknya pekerja serabutan..
Yang bapaknya guru honorer.Atau yang berasal dr keluarga Buruh Migran.Atau yang tumbuh sebagai anak yatim.
Lalu ada beberapa yang meninggalkan keluarga, berjuang di Eropa dan Asia Timur, bermain d klub – klub profesional yang lebih rapi daripada klub – klub Liga Indonesia..
Atau seperti salah satu striker, Kushedya Hari Yudo, yang memutuskan tidak pulang, walopun ayahnya meninggal 10 hari yang lalu..
Mereka memang menjadi pesepakbola untuk mengangkat derajat keluarganya.
Mereka memang berbeda dibanding timnas – timnas sebelumnya..
Skuad yang ini benar – benar dibentuk dari awal oleh coach STY..
STY merombak 70% isi skuad yang hancur – hancuran di Kualifikasi Piala Dunia 2022..
Permainan heroik yang ditunjukkan anak – anak muda ini sejak penyisihan grup, membuat kita jatuh cinta..
Anak – anak muda yang bener – benar muda (rata2 23 tahun, trmuda dr seluruh peserta AFF) dalam skuad ini adalah pondasi timnas untuk tahun – tahun ke depan.
Sudah jelas, sejak awal turnamen, Indonesia memang tidak diunggulkan..
Publik ASEAN terkejut ketika kita mampu lolos dr grup B, yang disebut “neraka”, berisi 2 timnas yang 5 tahun ini sedang sangat kuat, Malaysia dan Vietnam.
Bahkan maju ke semifinal sebagai juara grup, yang membuat Vietnam harus bertemu Thailand (juara grup A), yg seharusnya jadi final idaman tahun ini..
Anak – anak muda ini berhasil melampaui prediksi banyak khalayak.Kita sudah pasrah dengan hasil Leg 2, hari Sabtu nanti.
Tak akan ada hadiah Tahun Baru untuk Indonesia, dari timnas.Yang harus dilakukan adalah terus mendukung anak anak muda ini berkembang.
Shin Tae-Yong adalah pelatih bagus, sama seperti Luis Milla (pelatih timnas sebelum STY).
Ada baiknya dia dipertahankan.
Sudah cukup, PSSI gonta ganti pelatih dalam jangka pendek.
Bulan Mei nanti, saat SEA Games (timnas U-23), kita berkesempatan juara dengan materi pemain – pemain di AFF Cup ini, yg diharapkan makin matang..
Jika Anda benar – benat mengikuti perkembangan sepakbola kita, sebenernya dalam sedekade ini sudah amat banyak pesepakbola kita, yang saat ini berpostur tinggi dan kekar..
Mirip-mirip dengan Thailand yg memang sudah lama memakai sains untuk olahraga tim-nya..
Kita harus bersabar pada proses.
Terus semangat adek2..
Terus berjuang..
Hiduplah Indonesia Raya !!
Redaksi SBSINEWS
30 Desember 2021