Logo SBSI. (doc)

Pendahuluan

Federasi Media Informatika Grafika dan Informatika semula hanya salah satu sektor yang dikelola oleh Serikat Buruh Sejahtera Indonesia. Namun Sejak Kongres SBSI ke-5 dibentuk menjadi federasi tersendiri.

Semula FMIG diketuai Saudara Vincent Wangge sebelum kemudian mengundurkan diri Pasca Kongres SBSI Ke -6 di Ketua Saudara Sabinus Moa. Namun Sabinus Moa pun mengundurkan diri dan kemudian Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi(MPO) FMIG Andi Naja FP Paraga didaulat untuk mengetuainya

Membentuk Dewan Pengurus Cabang(DPC) FMIG

Seiring dengan Pembentukan HUMAS Korwil KSBSI di Setiap Provinsi Pada Tahun 2020 Almarhum Prof Dr Muchtar Pakpahan. SH. MA meminta agar HUMAS Korwil sekaligus menjadi DPC FMIG – KSBSI di Provinsi tersebut. Sejak saat itu FMIG memiliki DPC hampir di Semua Provinsi.

Almarhum Prof Dr Muchtar Pakpahan.SH.MA berkali – kali memimpin Rapat Virtual Zoom dengan DPC FMIG, memotivasi untuk merekrut anggota dan mendapatkan advokasi ketika terdapat permasalahan perselisihan hubungan kerja dan memperjuangkan untuk memperoleh Jaminan Sosial.

Kendala Perekrutan Anggota

Upaya mengajak buruh/pekerja Sektor Media Informatika dan Grafika tentu telah dilakukan. Namun belum membuahkan hasil.

Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Pengurus FMIG didalam perekrutan Anggota.

Pertama : Para Pekerja Sektor Media seperti Wartawan/Jurnalis memiliki organisasi profesi seperti Persatuan Wartawan Indonesia(PWI) yang bersifat Independen dan dilindungi oleh Undang-undang – Undang Jurnalistik sehingga merasa tidak perlu bergabung dalam Serikat Buruh.

Periusahan – perusahaan Media khususnya Televisi sangat menghindari Pekerjanya menjadi anggota Serikat Buruh bahkan ada yang tidak bersahabat dengan Serikat Buruh.

Adapun Perusahaan Rado Swasta yang hanya mempekerjakan Maksimal 3 Orang Pekerja juga merasa tidak membutuhkan kehadiran Serikat Buruh di Perusahaannya karena jumlah pekerja yang minimalis belum perlu organisasi diluar manajemen yang ada.

Pekerja/buruh Media Cetak sedang mengalami gradasi besar dengan kehadiran Media Online yang masif. Perusahaan Percetakan banyak yang gulung tikar berdampak pada pengurangan Buruh/pekerja. Sementara pekerja/Buruh yang tersisa jumlahnya pun sudah tidak besar dan tidak tertarik menjadi anggota Serikat Buruh.

Pekerja/Buruh di Sektor Informatika yang bekerja pada jasa – jasa Periklanan justru tidak merasakan menjadi sektor terpisah dengan Pekerjaan Inti Perusahaannya. Misalnya Buruh/pekerja yang bekerja di Sektor Periklananan Penjualan Apartement justru merasa lebih tepat berada di Sektor Industri Perumahan atau yang lainnya.

Para Pekerja Pemasangan Iklan tidak beda prinsipnya dengan diatas. Dengan Alasan yang sama mereka berkeyakinan tidak perlu berada pada Organisasi Buruh Sektor Informatika.

Sektor Grafika sedang terpuruk sedemikian rupa engan hadirnya terobosan industri pembuatan buku – buku elektronik, pdf dan Modem.

Masih Ada Peluang untuk membesarkan FMIG

Almarhum Prof Dr Muchtar Pakpahan. SH. MA sangat optimis Federasi FMIG kelak suatu saat akan dibutuhkan oleh Buruh/Pekerja Media Informatika dan Grafika ketika Penyadaran Berserikat Buruh terus disuarakan.

Sektor Media Informatika dan Grafika akan semakin berkembang di Era 4.0 yang menandai Pergerakan Besar Sektor Digital. Industri Digital adalah Industri Masa Depan yang pasti membutuhkan kehadiran Sebuah Sistem Pengorganisasian Buruh/Pekerja di Dunia Digital Moderen.

Industri Informasi dan Komunikasi akan semakin berkembang dan moderen serta lintas batas/lintas negara.

Tentu meramu Federasi FMIG menjadi Federasi yang dibutuhkan dimasa depan menjadi tugas berat Pengurus FMIG saat ini.

Demikian Laporan Singkat kami dalam Kongres ke-7 KSBSI

Hormat Kami
Pengurus Pusat Federasi Media Informatika dan Grafika

Tertanda

Andi Naja FP Paraga (Ketua)
Manansyer Pakpahan (Sekretaris)
Partomuan Silalahi
(Bendahara)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here