Tugas berat setiap pemimpin di setiap Era Kepemimpinannya adalah menciptakan Tim Kerja untuk merealisasikan se- konkrit-konkritnya Program bagi organisasi. Program itu hadir permanen dan dirasakan oleh Anggota dan Masyarakat. Semakin besar sebuah Tim semakin mewajibkan Seorang Pemimpin untuk mengelola tim dengan sepenuh hati.
Era Modern Seorang Pemimpin tidak baik banyak berpidato, banyak berbicara, apalagi ingin mengerjakan semua pekerjaan. Ia harus bisa mendelegasikan banyak pekerjaan itu kepada anggota tim. Pemimpin tidak perlu seperti Smartphone yang bisa mengerjakan apa saja, namun ketika Smartphone rusak maka semua phone lainnya terpaksa harus/ mendadak di-Smart-kan. Ini cara yang fatal dan konyol
Ada Pemimpin yang berdalih, ” Kan kita hanya punya Tim Kecil”. Dalil ini terbukti berbeda dengan realita, Kita banyak tapi merasa sedikit, mengapa? Jawabannya sebetulnya karena kita tidak berusaha mengelola Tim Besar dan sudah merasa cukup dengan Tim Kecil.
Seorang BJ Habibie pernah menduduki 30 -an jabatan di Era Presiden Suharto, IQnya memang bisa mengerjakan semua Amanat itu. Tapi tahukah kita bahwa Orde Baru dimakzulkan justru ketika BJ Habibie berada dalam pemerintahan bahkan dia orang penting kedua di Republik ini. Rakyat menuntut perubahan, disana sini teriak Reformasi hingga teriakan ganti rezim ganti sistem.
BJ Habibie tak menduga puluhan jabatan yang dipangkunya tak membuat Indonesia bisa bertahan ketika Krisis Moneter menghantui seluruh negara. BJ Habibie bahkan gagal untuk terpilih menjadi presiden justru ketika Pemilu 1999 menempatkan Partai Golkar sebagai Pemenang Kedua Pemilu Pertama di Era Reformasi.
Kita semua tau Sulit mencari kekurangan Seorang BJ Habibie. Ia Seorang Eengenering, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia dimana ia memimpin Barisan Mayoritas Cerdik Pandai. Ia bukan Seorang berkarakter Otoriter. Tapi semua itu tak mampu membawanya kembali ke Kursi RI 1
Era One Man Show memang ternyata tak pantas lagi di Era Modern dan mari kita katakan, ” Say Good Bye For One Man Show”. Organisasi apapun membutuhkan kesesuaian dengan keinginan zaman. Siapapun yang hendak bertingkah sama seperti Para One Man Show sesungguhnya ia sebaiknya tidak berada dalam satu organisasi.
Tulisan ringan ini saya dedikasikan untuk siapapun yang ingin mengembangkan Tim yang dimilikinya dan kini sedang mencari siapa yang patut menjadi bagian dari timnya. Semoga bermanfaat untuk menjadi renungan.
Salam Solidaritas
~ ANFPPM ~