Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto mengingatkan kembali masyarakat soal protokol kesehatan. Sebab, menurutnya tingkat penggunaan masker di beberapa daerah, khususnya di Jawa Barat sudah mulai turun di bawah 60%.

Airlangga menuturkan saat ini penanganan COVID-19 sudah semakin baik, sehingga kasus kesembuhan meningkat. Namun memang ada kenaikan di second tier cities karena dampak dari mudik yang sebetulnya sudah diantisipasi oleh Pemerintah dengan melakukan penyekatan dan isolasi.

“COVID-19 ini perlu diwaspadai, jadi masyarakat jangan kasih kendor. Karena di beberapa daerah, khususnya di Jawa Barat tingkat kedisiplinan penggunaan masker sudah mulai turun di bawah 60%. Jadi ini yang terus kita dorong, bahwa walaupun sudah divaksin tetap memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” tutur Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (9/6/2021).

Airlangga juga menyampaikan sektor perekonomian mulai pulih. Hal ini bisa dilihat dari dana yang bersirkulasi naik dibandingkan tahun lalu.

“Selain itu, Purchasing Managers Index mencapai angka 55,3, Indeks Keyakinan Konsumen juga meningkat,” ujar Airlangga.

Terkait ketersediaan vaksin, Airlangga mengatakan pengadaan vaksin saat ini sudah mencapai jumlah sekitar 90 juta. Tetapi, sebagian dari persediaan tersebut adalah bahan baku, sehingga membutuhkan waktu untuk diproses Bio Farma.

“Namun pemerintah memastikan vaksin akan terus berdatangan, karena itu pemerintah daerah tidak perlu khawatir akan kekurangan stock dan jangan sampai menyimpan stock,” tuturnya.

Hal tersebut disampaikan Airlangga saat meninjau proses pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan di Sentra Vaksinasi Serviam di gedung Sekolah Santa Ursula, Lapangan Banteng Utara, Jakarta. Dalam kesempatan itu, ia juga menyempatkan diri untuk berbincang dengan masyarakat peserta vaksinasi.

SVS resmi dibuka pada Sabtu, 30 Maret 2021 dan berlangsung hingga 30 Juni 2021. Kegiatan ini didirikan oleh keluarga besar alumni tiga sekolah yang masing-masing diketuai oleh Alumni Sekolah Santa Ursula Angela Basiroen, Alumni Sekolah Santa Theresia Timotheus Lesmana, dan Alumni Sekolah Santa Maria Gina Sutono.

Timotheus Lesmana yang akrab disapa Timo menyatakan pihaknya sangat senang karena Airlangga telah memberikan perhatian dan menyempatkan untuk berkunjung ke Sentra Vaksin Serviam. Menurutnya, hal tersebut menjadi penyemangat karena pemerintah memperhatikan kegiatan tersebut.

“Harapan kami, kehadiran Bapak (Airlangga) membuat kami semakin dikenal dan semakin banyak yang mendaftar untuk vaksin sehingga percepatan vaksinasi segera terealisasi. Dukungan agar Sentra Vaksinasi Serviam dapat tetap bekerja dengan baik tentu juga kami harapkan,” kata Timo.

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di SVS berlangsung atas kerja sama dengan pemerintah, di bawah tanggung jawab Dinas Kesehatan DKI, khususnya pihak Puskesmas Sawah Besar. Secara khusus, kategori target penerima vaksin COVID-19 di SVS di antaranya Lansia di atas 60 tahun, pendidik, tokoh agama, dan kaum difabel.

Dikarenakan target audience-nya terbuka untuk umum, maka masyarakat yang memenuhi kategori tersebut dapat mendaftarkan diri di SVS dengan syarat penduduk DKI yang memiliki e-KTP DKI atau penduduk dengan e-KTP non DKI yang disertai Surat Keterangan Domisili DKI dari RT dan RW bercap basah.

Sampai dengan 2 Juni 2021, SVS sudah melakukan vaksinasi kepada kurang lebih 17.000 akseptor dengan melibatkan jumlah relawan yang terdiri tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 150 orang, dan non nakes sebanyak 450 orang (termasuk guru dan suster). Adapun target jumlah penerima vaksin di SVS adalah sebanyak 30.000 akseptor

Dalam upaya mengurangi penularan COVID-19, Pemerintah perlu melakukan percepatan vaksinasi yang dalam pelaksanaannya memerlukan lebih banyak sentra vaksin agar penyuntikan dapat mencapai jumlah tujuh ratus ribu sampai dengan satu juta per hari.(ANFPPM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here